![]() |
| Turnamen Padel oleh Pelajar SMA Jakarta/Foto. Ist/akuratnews.id |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Olahraga padel kini menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia. Perpaduan antara tenis dan squash ini digemari karena mudah dipelajari, dimainkan secara berpasangan, serta memiliki nilai sosial yang tinggi.
Popularitasnya kian meningkat seiring maraknya promosi di media sosial oleh selebriti dan influencer, menjadikan padel bagian dari gaya hidup sehat kaum urban.
Melihat tren positif tersebut, sekelompok pelajar SMA di Jakarta Selatan menginisiasi turnamen padel antar pelajar SMA se-Jakarta bertajuk Arena Padel 2025. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperkenalkan olahraga padel, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan antar pelajar guna mengurangi potensi tawuran di kalangan siswa.
Turnamen ini digagas oleh Almer Jannatan M dan Azka Naufal Mirza sebagai founder, Fina Diandra sebagai co-founder, serta Omar Rashad Abrahamsyah sebagai ketua pelaksana. Arena Padel 2025 digelar pada Sabtu, 22 November 2025, bertempat di Lapangan Padel Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sebagai kompetisi padel berbasis sekolah, Arena Padel 2025 menjadi salah satu pelopor turnamen padel antar SMA di Jakarta. Ajang ini dirancang sebagai ruang positif bagi pelajar untuk berkumpul, berkompetisi secara sportif, serta membangun relasi lintas sekolah melalui olahraga.
Dalam perbincangan pada 21 Desember 2025, Almer Jannatan M menjelaskan bahwa Arena Padel hadir sebagai wadah silaturahmi pelajar.
“Tujuan kami ingin mengenalkan olahraga padel kepada anak-anak SMA sekaligus menciptakan ruang pertemuan agar pelajar dari berbagai sekolah bisa saling mengenal dan membangun relasi positif,” ujar Almer.
Ia berharap, komunikasi yang terjalin melalui olahraga dapat menjadi jembatan persahabatan antar SMA di Jakarta sehingga mampu menekan angka tawuran pelajar.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Omar Rashad Abrahamsyah mengungkapkan bahwa turnamen ini diikuti 64 peserta dari berbagai SMA di Jakarta. Setiap peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp400 ribu per orang, dengan sistem pertandingan berpasangan.
“Seluruh pertandingan berlangsung selama satu hari penuh, mulai dari babak penyisihan, perempat final, semifinal, hingga final,” jelas Omar.
Panitia juga menyiapkan hadiah sebagai bentuk apresiasi bagi para pemenang. Juara pertama memperoleh uang pembinaan Rp4 juta serta dua raket padel, juara kedua menerima Rp2 juta, dan juara ketiga mendapatkan Rp1,5 juta.
Azka Naufal Mirza menambahkan bahwa Arena Padel dikemas secara kreatif untuk menghadirkan suasana kompetisi yang berbeda di kalangan pelajar.
“Kegiatan ini kami buat dengan konsep yang fun, tetap kompetitif, dan menjunjung tinggi kebersamaan. Harapannya, Arena Padel bisa menjadi agenda rutin tahunan,” ujarnya.
Fina Diandra selaku co-founder menilai padel sebagai olahraga yang cocok bagi generasi muda. Menurutnya, gerakan padel yang dinamis mampu meningkatkan kebugaran tubuh sekaligus menjadi pilihan gaya hidup sehat yang menyenangkan.
Selain meningkatkan daya tahan tubuh, olahraga padel juga melatih koordinasi, keseimbangan, serta kelincahan gerak, sehingga bermanfaat untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan mencegah cedera.
Dalam pelaksanaannya, panitia Arena Padel 2025 telah menyiapkan seluruh kebutuhan pertandingan secara profesional, mulai dari jadwal, perangkat pertandingan, hingga fasilitas pendukung. Panitia juga mengundang pelajar, guru, dan masyarakat umum untuk memberikan dukungan langsung kepada peserta.
Event perdana Arena Padel 2025 turut didukung sejumlah sponsor, antara lain BSI, by.U, Rekket, Rocket Company Group, Qurma Graha Mulia, dan Global Energi Lestari. Panitia optimistis jumlah sponsor akan terus bertambah seiring profesionalisme penyelenggaraan event di masa mendatang.
Hasil Akhir Arena Padel 2025
Setelah melalui pertandingan yang berlangsung ketat dan menegangkan, berikut para pemenang Arena Padel 2025:
- Juara 1: Radja & Shabir – SMA Cikal
- Juara 2: Nayo & Zendra – SMA Al Azhar
- Juara 3: Alfaris & Bagas – SMA
Labschool Al Izhar Pejaten Cirendeu
Turnamen Arena Padel 2025 menjadi bukti bahwa kreativitas pelajar dapat melahirkan solusi positif, menjadikan olahraga sebagai sarana membangun solidaritas dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan harmonis.

