![]() |
Direktur Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine MKM, saat memberikan keterangan kepada awak media/Foto. Ist/akuratnews.id |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Dalam rangka acara puncak Pekan Imunisasi Dunia 2025, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) bersama dengan Pfizer sebagai sponsor utama, menggelar diskusi publik bertema "Sehat Sepanjang Hayat: Imunisasi untuk Semua Tahap Kehidupan” di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Diskusi ini menghadirkan Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr Prima Yosephine MKM. Dalam paparannya, Prima mengatakan imunisasi merupakan hak yang harus dipenuhi dan merupakan pencegahan primer yang dapat mencegah berbagai jenis penyakit.
"Imunisasi adalah hak dasar dan bagian dari upaya pencegahan penyakit yang sangat efektif," ujar Prima.
Lebih lanjut ia menegaskan, imunisasi dapat memberikan proteksi individu, membentuk kekebalan kelompok, dan proteksi lintas kelompok. Maka itu, Prima mengajak semua lapisan masyarakat berkesinambungan menyukseskan program imunisasi di Indonesia.
"Imunisasi harus diberikan sepanjang hayat dan membutuhkan peran seluruh lapisan masyarakat,” ujar Prima.
Vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr Dirga Sakti Rambe MSc SpPD FRSPH FINASIM mengatakan, imunisasi penting untuk dalam upaya mencegah penyakit berbahaya.
"Imunisasi adalah investasi untuk masa depan sehat dan produktif,” kata Prima.
"Maka itu, penting untuk melengkapi imunisasi sepanjang hayat, karena beban penyakit infeksi tidak hanya terjadi pada anak-anak tetapi juga dewasa," tegasnya.
Dirga juga menekankan, pentingnya imunisasi sebagai strategi pencegahan terhadap berbagai penyakit pernapasan serius. Yakni sebut dia, seperti pneumonia, COVID-19 dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
"Imunisasi dianjurkan pada semua tahapan kehidupan, mulai dari lahir hingga dewasa untuk perlindungan terhadap berbagai penyakit dan infeksi," ujar Dirga.
Kembali ia menegaskan, bahwa selain menjaga kebersihan, untuk mencegah terjangkit penyakit pernafasan dengan melakukan imunisasi.
"Imunisasi tidak hanya diberikan pada anak-anak, melainkan diberikan sejak ibu hamil, bayi, anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia," jelas Dirga.
Pada diskusi ini, Ketua Bidang Kesehatan DPP AMPHURI, Endy Astiwara menyoroti imunisasi sebagai persiapan ibadah haji dan umroh, sementara Endang Sundari menyampaikan pentingnya vaksin bagi ibu hamil.
Penutup diskusi, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi PP IAKMI, Prof Adang Bachtiar mengatakan, imunisasi merupakan investasi dari berbagai aspek kehidupan dan menjadi proteksi bangsa. Sehingga menurutnya, diperlukan empat pilar utama yakni perumusan visi, pemahaman, kemampuan beradaptasi, dan kejelasan, yang dapat menghasilkan konsistensi dan inovasi.
Menurutnya, komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat dapat menciptakan ketahanan kesehatan yang lebih kuat, tidak hanya hari ini, tetapi untuk masa depan Indonesia.
Adang pun memberikan pesan yakni : Immunization is Health in All Policies.
"Pada situasi apapun, SDM (sumber daya manusia) harus padu untuk melaksanakan setiap program. Imunisasi harus dilakukan melalui disruptif bukan konvensional,” pungkasnya.