Notification

×

Iklan

Iklan

Gelar Festival Dokumenter ke 10, Universitas Budi Luhur Rencanakan Gelar Skala Internasional

Jumat, 12 Januari 2024 | 11:30 WIB Last Updated 2024-01-12T07:29:18Z

 

Festival Dokumenter Budi Luhur ke 10/dok. akuratnews.id

AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Komitmen Universitas Budi Luhur dalam mendukung perfilman dan mengeksplorasi kearifan local tanah air, dibuktikan salah satunya dengan menggelar Festival Dokumenter Budi Luhur 2023, yang sudah menginjak masa ke 10 (sepuluh). Langkah ini tentu saja tak terhenti di tingkat nasional saja, namun rencana besar Universitas Budi Luhur dalam merefleksikan budaya secara lebih luas, akan beranjak ke tingkat internasional.

 

Di temui di sela-sela gelaran festival, Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Dr. Agus Setyo Budi M.Sc., menyampaikan, Festival Film Dokumenter merupakan kegiatan yang luar biasa. Menurutnya hal tersebut adalah ajang sekaligus peningkatan akademik.

 

“Kedua, ini merupakan kegiatan yang bisa mensinergikan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan outputnya pencapaiuan pembelajaran. Ini tidak mudah, karena ini suatu karya dosen dan mahasiswa. Kita akan terus mendorong kegiatan seperti ini. Kenapa karena secara tidak langsung kita ikut berkontribusi membantu pemerintah dalam hal meningkatkan melestarikan budaya yang ada, terutama mengakat kearifan local yang belum tentu kita tahu,” ujarnya, di Graha Mahardika Universitas Budi Luhur, Kamis Malam, (11/1).

 

“Saya sendiri baru tahu di acara ini tentang bagaimana kita ritual untuk mendatangkan hujan. Luar biasa. Jadi, ini terus menerus akan kita dorong. Dan tentunya kami berharap dukungan dari pemerintah untuk lebih besar lagi dalam rangka mengapreasiasi. Wujud nyatanya, bantuannya untuk lebih besar lagi kepada pemenang-pemenang kegiatan semacam ini. Saya pribadi dan Yayasan Budi Luhur berkonsensus untuk selalu mendorong acara seperti ini,” lanjut Rektor.

 

Lerbih jauh, Rektor Budi Luhur melanjutkan, pihaknya akan terus berkomitmen, dalam hal ini peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

 

“Kita akan memperbaiki lagi dengan masukan-masukan dari para juri, juga dengan melibatkan industri perfilman. Tentu ada persyaratan khusus dan tentunya akan lebih meningkatkan kualitas dari film documenter yang dihasilkan. Ini juga akan bersinergi dengan kampus lain, dan goalnya tetap. Bagaimana kita memiliki karya yang tidak meninggalkan kebudi luhuran. Karena moto kita mencerdaskan bangsa dan berbudi luhur. Ini merupakan unikness yang kami miliki,” paparnya.


Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Dr. Agus Setyo Budi M.Sc

 

Menanggapi apa yang disampaikan Rektor, Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif Rocky Prasetyo Jati, S.P.T., M. SI., menyampaikan dukungannya apa yang akan dilakukan oleh Rektor Budi Luhur, dalam hal ini meningkatkan level film documenter.

 

“Untuk terobosan ke depan, saya mendukung langkah pak Rektor. Insya Allah nanti kita akan tingkatkan level documenter ini go internasional. Yang mana saat ini posisinya kita sedang nonton bareng dulu. Insya Allah dari nonton bareng ini, kita mengajak mahasiswa di luar internasional bisa ke Festival Dokumenter Budi Luhur,” ungkapnya.

 

Rebutkan Hadiah Total Puluhan Juta Rupiah

 

Dalam Festival, Rektor menyampaikan hadiah yang diberikan sebesar Rp72 juta, total untuk 5 kategori. “Tetapi buat kami jangan dilihat nilainya dahulu. Kita lihat apresiasinya terlebih dahulu. Alhamdulillah, kita diberi dukungan dari pemerintah, yang mana itu merupakan wujud kepedulian, yang seterusnya akan terus menerus kita dorong pemerintah untuk lebih memperhatikan hal-hal yang seperti itu,” imbuhnya.

 

Dalam ajang kali ini, yang diketahui sebagai matakuliah untuk mata kuliah produksi  documenter bagi mahasiswa Universitas Budi Luhur, berhasil diproduksi sekitar hampir 20 karya untuk mahasiswa Budi Luhur. Yang mana, mahasiswa diberikan keluangan waktu dalam satu semester, dan runingnya, selama empat bulan dikerjakan secara berkelompok, 3-4 mahasiswa.

 

Pemenang dari ajang Festival Dokumenter Budi Luhur 2023 diantaranya

 

Kategori 60 Detik

Terbaik 1 The Chosan Woman - Yurizal Novwarizal Huda - Jember Jawa Barat

 

Terbaik 2 Melawan Emisi Dunia, Abdurrahman, Balikpapan-Kalimantan Timur

 

Terbaik 3 Anim Ha (Manusia Sejati), Riandi Akbar , Bogor-Jawa Barat

 

Kategori Pelajar

Terbaik 1 Mentari Sang Penakluk Gelomba - Ahmad Wildan R.A. Pattilouw - Ambon,Maluku

 

Terbaik 2 Wani Nembeg - Erwin Ramadhan - Banjarnegara, Jawa Tengah

 

Terbaik 3 Energi Alternatif - Dina Afrianti - Kebumen, Jawa Tengah

 

 

Kategori mahasiswa

 

Terbaik 1 Under The Idhum Tree - Raks Satria Anugrah - Yogyakarta

 

Terbaik 2 - “Bhinneka Tunggal Persija: Suara The Jack Mania” - Muhammad Abdan Syakuro - Jakarta

 

Terbaik 3 Garis Pelakon - Muhamad Ramdhan - Bandung, Jawa Barat

 

Kategori umum

 

Terbaik 1 Kategori Beyond The Barrier - Luwia Fernando - Yogyakarta

 

Terbaik 2 Spirit Pohgati - Baarik Lana Fadil - Kediri, Jawa Timur

 

Terbaik 3 Tahuri : Bunyi Pertama Yang Keluar Dari Bumi - Fredy Likumahua - Ambon, Maluku

 

Para pemenang Festival Dokumenter Budi Luhur total akan mendapatkan hadiah Rp72 Juta berupa uang tunai dan beasiswa dari Universitas Budi Luhur dan juga mendapatkan senilai 2 juta rupiah yang diberikan oleh kemendikbudristek.

 

Seluruh peserta kompetisi pada festival dokumenter budi luhur 2023 sebanyak 294 karya dengan 52 karya kategori 60 detik 48 karya kategori pelajar 110 karya kategori mahasiswa 84 karya kategori umum yang diikuti dari berbagai provinsi jawa sumatera Kalimantan Sulawesi dan maluku

 

Keberhasilan rangkai Festival Dokumenter Budi Luhur mulai dari Launching, Screening dan Diskusi Film, lalu Roadshow Bali bersama Instiki Bali dan Roadshow Sumatera Barat bersama ISI Padang Panjang, Ikut berpartisipasi dalam Kineidescope yang diadakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kemudian Masterclass bersama Ekspedisi Indonesia Baru (idbaru) Dandhy Laksono, Pameran hingga Penjurian Final dan Malam Penganugerahan untuk memperkuat komitmen untuk mendukung dan mempromosikan pembuatan film dokumenter yang mendorong batas-batas dan memicu percakapan yang bermakna.

 

Terselenggaranya acara ini berkat dukungan Universitas Budi Luhur, Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif, Pusat Studi Budaya Luhur Nusantara, selain itu juga support dari Kementerian Pariwasata dan Ekonomi Kreatif bersama Festival Bulanan serta para sponsor dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Cameo Project, Acnemed, OhMyGlam Beauty, dan Hop Hop yang berkontribusi untuk membuat acara ini sukses.