![]() |
| Ilustrasi Gejala masuk angin. |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin seringkali dianggap sebagai gejala "masuk angin" biasa. Namun, tahukah Anda bahwa gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda dari kondisi yang jauh lebih serius? Melalui akun Instagram resminya, Halodoc mengingatkan masyarakat untuk tidak salah kaprah antara masuk angin biasa dengan "angin duduk".
Dalam sebuah video edukasi yang menampilkan dr. Ian Elnathan Himawan, Sp.PD, Halodoc menjelaskan bahwa angin duduk bisa menjadi tanda serius dari gangguan jantung. "Berbeda dengan masuk angin biasa, angin duduk bisa menjadi tanda serius dari gangguan jantung. Gejalanya bisa mirip, seperti nyeri di dada, sesak napas, atau keringat dingin," tulis Halodoc dalam caption video tersebut.
Peringatan ini menjadi sangat relevan di tengah maraknya keluhan netizen di media sosial yang justru mengalami perburukan kondisi setelah mengonsumsi obat herbal untuk mengatasi gejala yang mereka anggap sebagai masuk angin.
Di TikTok misalnya, akun @mukenxprvqo menulis, "saya pernah kena GERD yang awalnya saya kira masuk angin biasa kemudian minum Tolak Angin. Buset, rasanya seperti mau tidak ada aja. Sakit sekali." Pengalaman serupa dibagikan oleh @dwie998, yang mengira sakit perutnya adalah masuk angin. "Saya langsung minum Tolak Angin. Eh makin lama makin sakit dada sekak gerak dikit sakit. Sudah ke klinik dan kemudian tahu kalau asam lambung naik," tulisnya.
Kisah-kisah ini menunjukkan betapa berbahayanya self-diagnosis. Gejala yang dianggap sepele dan diobati dengan obat herbal instan ternyata merupakan manifestasi dari kondisi medis yang lebih serius seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau asam lambung, yang penanganannya tentu berbeda.
Selain salah diagnosis, banyak juga keluhan mengenai efektivitas dan efek samping dari obat herbal itu sendiri. Di Twitter, akun @tnmuda mengeluh, "Udah minum tolak angin sesuai anjuran, ditungguin, eh anginnya gak pergi-pergi. Badan tetap nyeri otot dan ngilu-ngilu"
Efek samping seperti gangguan pencernaan juga banyak dilaporkan. "Minum tolak angin bukannya sembuh malah bolak-balik toilet," cuit @RizkiDikka. Bahkan, akun @FirzaHusain secara tegas menyebutnya "obat jelek" setelah mengalami diare hanya dengan satu sachet. "Gila sehari abis sepack! Aku juga pernah minum Tolak Angin dan emang beneran bikin diare," tulisnya.
Perbincangan di media sosial juga menyoroti kekhawatiran akan risiko jangka panjang. Akun @sammi_ananta mengingatkan tentang risiko gagal ginjal akibat konsumsi obat herbal instan berlebih.
Menanggapi hal ini, akun TikTok @dewie_q membagikan informasi penting dari grafis yang ia temukan, "Obat ini dapat berinteraksi dengan beberapa penyakit dan gangguan kesehatan. Interaksi ini dapat membuat penyakit Anda bertambah parah atau mengganggu cara kerja obat."
Keluhan netizen di atas patut menjadi pelajaran bersama: jangan pernah meremehkan gejala dan hindari self-diagnosis. Jika Anda mengalami keluhan seperti nyeri dada, sesak napas, atau gejala pencernaan yang tidak kunjung membaik, langkah terbaik adalah segera memeriksakan diri ke dokter.
Dokter akan membantu mendiagnosis penyebab pasti dari keluhan Anda dan memberikan penanganan yang tepat, baik itu untuk GERD, gangguan jantung, atau kondisi medis lainnya. Mengandalkan obat herbal tanpa pemahaman yang benar tentang kondisi tubuh Anda bisa jadi tidak hanya sia-sia, namun juga berpotensi membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.

