Notification

×

Iklan

Iklan

Yogyakarta Jadi Saksi, PPP Usung Ganjar Presiden

Rabu, 26 April 2023 | 18:41 WIB Last Updated 2023-04-26T11:41:17Z

Ilustrasi Capres Ganjar Pranowo yang diusung PPP.


AKURATNEWS.ID, YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi saksi penetapan Partai Kesatuan Pembanguan (PPP) dalam memilih calon presiden untuk berajang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.


Partai berlambang Ka’bah ini mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, mengikuti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang diketahui ganjar memang sebagai kader partai bergambar banteng bermoncong putih ini. 


Usungan PPP terhadap Ganjar, diumumkan secara langsung oleh Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono di Sleman, Yogyakarta.


"PPP memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI pada Pilpres 2024," ujar Mardiono dalam deklarasi di Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/4). 


Mardiono mengungkap, dukungan terhadap Ganjar didasarkan pada musyawarah yang digelar PPP pada 23 -25 April 2023 lalu. 


"Penetapan pilihan dukungan PPP pada bakal calon presiden didasarkan beberapa alasan. Pertama, PPP ingin melanjutkan dukungan politik terhadap Ganjar Pranowo dalam pencalonan presiden untuk melanjutkan estafet kepemimpinan periode 2024 dan 2029," imbuhnya.


PDIP Merespon


Keputusan PPP mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capresnya, disambut baik oleh PDIP. Hendrawan Supratikno yang merupakan Politikus PDIP menyebut, menyambut baik keputusan PPP mengusung Ganjar.


Diungkapkannya, PDIP dan PPP memiliki rekam jejak kerja sama yang panjang. Yang mana diakui, kedua partai telah merasakan pahit getir sebagai partai yang pernah hidup di masa Orde Baru.


"PDIP dan PPP memiliki rekam jejak kerja sama yang panjang. Dua partai ini mengalami pahit getir perjuangan sejak era Orde Baru," kata Hendrawan dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (26/4).


Hendrawan pun memuji keputusan PPP mendukung Ganjar di Pilpres 2024. Menurutnya, PPP memiliki alasan yang cukup masuk akal terkait dukungan tersebut, mulai dari ideologis maupun historis.


"Bagus. Dari pertimbangan yang disampaikan Ketum PPP, kita membaca dimensi yang cukup lengkap yang menjadi alasan: ideologis, historis, kapasitas, integritas dan antisipasi tantangan bangsa dan negara ke depan," pungkasnya.