Notification

×

Iklan

Iklan

Univ. Budi Luhur Gelar Seminar Nasional Politik Beretika

Kamis, 19 Januari 2023 | 09:50 WIB Last Updated 2023-01-19T02:50:07Z

Rektor Universitas Budi Luhur Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M., saat memberikan sambutan dalam seminar Etika Politik untuk Membangun Peradaban Bangsa/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Tahun 2024 menjadi tahun politik bagi bangsa besar Indonesia. Walaupun tahun politik hanya berkisar selama satu tahun saja, namun dunia maya seperti medsos, menjadi saksi, bagimana politik itu tak bisa dibendung dengan aturan tahun. Perkembangan perpolitikan di tanah air dan dunia terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi yang terus maju.


Seperti yang disampaikan oleh Kepala Magister Komunikasi Pasca Sarjana Universitas Budi Luhur, Umaimah Wahid, budaya politik merupakan suatu landasan sistem dalam suatu politik yang memberikan suatu arahan dan peran politik yang dilakukan oleh struktur politik. Memasuki tahun politik, Indonesia sebagai negara demokrasi akan menghadapi pagelaran pemilahan umum (pemilu) untuk wakil-wakil rakyat di kursi pemerintah negera yaitu pemilu Presiden, Legislatif, serta Pilkada serentak pada tahun 2024. 


“Bagi calon pemilih pun diharapkan memiliki pemahaman dan kesadaran terhadap calon-calon yang dipilih diantaranya dengan dapat mengimplementasi nilai kebudiluhuran yang dimiliki sebagai warga cerdas berbudi luhur demi mencapai kemaslahatan dalam menentukan para wakil rakyat di ranah pemerintahan negara yang bijaksana tertanam sikap sopan santun dan terintegrasi,” ujarnya saat gelaran Seminar nasional bertajuk Membangun Iklim Politik yang Santun dan Berintegritas, yang digagas oleh Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif, Universitas Budi Luhur, Rabu (18/1).


“Santun politik dimaknai bahwa aksi politik tidak membawa perpecahan, tidak saling hujat dan saling mencela bahkan memaki untuk kepentingan kubu politik tertentu,” lanjut Umaimah Wahid.


Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Budi Luhur Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M., menyampaikan disadari bahwa kampus budi luhur yang didirikan tahun 1979, mengedepankan cerdas berbudi luhur, untuk kehidupan bermasyarakat. Tentunya ada nilai-nilai, ada norma-norma menjadi dasar beraktivitas.


“Budi Luhur mengedepankan tiga kecerdasan, yaitu: Kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Bangsa kita bangsa yang besar. Oleh karena itu sangatlah penting membentuk karakter bangsa dengan kebudi luhuran. Karena pesan dari pendiri, jadikanlah manusia yang cerdas dan berbudi luhur karena cerdas saja tidak cukup,” ujarnya. 


Dia menambahkan, mulai tahun 2023 bagaimana gejala-gejala berpolitik sudah mulai dilakukan. Yang mana tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun yang panas dalam perpolitikan di tanah air.


“Politik kita pada tahaun 2024 akan panas-panasnya bahkan mendidih. Oleh karena itu kami sebagai warga budi luhur tentunya harus tetap mengedepankan kecerdasan berbudi luhur, bagaimana bahayanya hoaks yang disebarkan melalui media medsos,” katanya.


Mengutip dari Indeks Literasi Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Katadata Insight Center (KIC) pada 2021, indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,49.


Angka tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori sedang, dengan skor indeks 0 sampai 5. Mengacu laporan dari McKinsey pada 2019, diperkirakan pada 2030 akan ada sekitar 23 juta pekerjaan yang tergeser oleh otomatisasi.


“Dari topik yang ada, kita orang yang terjun dalam dunia politik, praktisi politik, agar bisa berpolitik yang mengedepankan etika. Etika menjadi sebuah hal yang harus diperhatikan, karena itu membentuk peradaban bangsa Indonesia,” katanya. 


“Oleh karena itu dengan berpolitik yang mengedepankan etika, saya rasa mudah-mudahan tahun 2024 situasi politik kita akan jauh lebih sejuk, tidak terjadi perpecahan, tidak terjadi hal-hal negative yang disebabkan banyaknya unsur atau hal dari konten negatif yang diakses oleh mereka yang memiliki literasi rendah yang akan berakibat buruk,” pungkasnya.


Seminar dilaksanakan bertempat di Auditorium Graha Mahardika Bujana Universitas Budi Luhur. Dengan dihadiri oleh para narasumber hebat dibidangnya:


  1. Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M, selaku Sekretaris Kabinet Indonesia (masih dalam konfirmasi)
  2. Prof. Dr. H. Komarudin Hidayat, selaku Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia
  3. H. Muhammad Nasir Djamil, S.Ag., M.Si , selaku Anggota Komisi III DPR RI
  4. DR. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si, selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI


Bersama moderator yang sama luarbiasa dengan para narasumber yaitu Dr. Lely Arrianie, M.Si, selaku Ketua Pusat Studi Literasi Kompol Unas, dengan dihadiri para mahasiswa-mahasiswi UBL.