Notification

×

Iklan

Iklan

Pembakaran Kitab Suci, Teroris Bisa Beralasan Lakukan Serangan Warga Swedia Dimana-pun

Selasa, 31 Januari 2023 | 18:16 WIB Last Updated 2023-01-31T11:18:38Z

Pembakaran kendaraan Polisi di Swedia, akibat dari pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Paludan/change.org


AKURATNEWS.ID – Petisi menunut larangan pembakaran kitab suci bagi agama apapun mengemuka, di tengah masifnya warga Denmark Swedia yang dianggap teroris bernama Rasmus Paludan, yang membakar kitab suci Al Qur’an dalam beberapa bulan terakhir.

Rasmus dalam beberpa bulan terakhir telah membakar Al Quran di beberapa kota di Denmark Swedia, dengan beralasan yang tidak masuk akal.

Dalam petisi yang diunggah oleh Naveed Hussain yang dalam keterangannya berasal dari Krogsj Swedia, dalam Change.org, dengan judul petisi “Larangan pembakaran Quran di Swedia dengan membuat undang-undang yang melarang pembakaran semua kitab suci agama,” menggambarkan, tahun lalu di akhir tahun 2022 ketika Rasmus membakar Alquran di kota terbesar ke-3 di malmo Swedia, menyebabkan kerusuhan di Kota tersebut.

“Setidaknya 40 orang terluka setelah berhari-hari kekerasan selama protes atas rencana pembakaran publik kitab suci umat Islam. Bus dan mobil dibakar, banyak polisi juga terluka,” tulisnya.

“Mengapa semua ini karena hanya satu orang yang ingin mempraktekkan pikiran setannya dan latihan setan terhadap manusia lainnya,” lanjutnya.

Hussain mengatakan, Paludan mendeklarasikan "tur" ke Swedia, berencana untuk mengunjungi kota-kota besar dan kecil dengan populasi Muslim yang besar dengan tujuan membakar salinan Alquran selama bulan suci Ramadhan.

“Tindakan ini juga memiliki reaksi diplomatik yang besar terhadap Swedia dan sekarang di banyak negara muslim melakukan demonstrasi yang sangat agresif terhadap Swedia di depan Kedutaan Swedia. Misalnya Turki dan Irak dalam dua hari terakhir,” ungkapnya.

“Menonton ini semua membuat saya berpikir bahwa mungkin beberapa organisasi teroris lain dapat menggunakan ini untuk merencanakan serangan di dalam atau di luar Swedia, terhadap warga negara Swedia yang tinggal atau bepergian ke luar Swedia, dengan menggunakan kemarahan dan reaksi pembakaran Alquran di Swedia,” paparnya.

Hussain juga menegaskan, membakar kitab suci ‘BUKAN’ kebebasan berbicara. Tetapi, kebencian terhadap sekelompok orang. Umat Islam lebih dari 2 miliar dari 55 negara di dunia, dan tindakan semacam ini di Swedia dapat menyebabkan masalah yang sangat besar bagi orang Swedia dan Swedia di dunia serta dapat mempertaruhkan hidup mereka.

“Muslim adalah salah satu minoritas terbesar di Swedia dan membakar Quran menyakiti perasaan mereka dan membuat mereka sedih dan marah. Teroris ini berpikiran satu orang membuat terlalu banyak masalah dengan membakar kitab suci dengan menggunakan cara yang salah dari hukum kebebasan berbicara. Untuk menghindari yang lebih buruk, kami menuntut LARANGAN MEMBAKAR kitab suci semua agama,” tegasnya.

“Yang akan membawa lebih banyak kedamaian, rasa hormat terhadap masyarakat Swedia di dunia, tetapi juga kedamaian dan rasa hormat di Swedia di antara orang-orang yang berbeda,” pungkas Hussain menutup petisinya.