Notification

×

Iklan

Iklan

Expo Garapan ZComm Enterprise Bisa Jadi Pilihan, Pengunjung Diantar Jemput

Kamis, 19 Januari 2023 | 17:14 WIB Last Updated 2023-01-19T10:14:07Z

CEO PT. Zeryn Komunika Dewi Ismaya (tengah, terusan cream coklat), yang menggawangi ZComm, saat pembukaan IFCE 2023 di Yasmin Centre Bogor, Selasa (17/1).


AKURATNEWS.ID, BOGOR - Kota Bogor merupakan kota penopang Ibukota Negara, Jakarta. Selain menjadi salah satu pilihan berlibur bagi warga ibukota, Kota Bogor juga sangat menjanjikan dalam menggelar pameran yang bersifat literasi, khususnya bagi siswa-siswa di Bogor dan sekitarnya yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat lebih tinggi.

 

ZComm Enterprise (ZComm), sebagai salah satu Event Organizer (EO) di tanah air yang berfokus di ranah pameran pendidikan khususnya di wilayah Bogor dan Tangerang, membaca potensi dan kebutuhan warga pendidikan, baik dari kalangan siswa menengah atas dan kalangan kampus khususnya swasta, melalui wadah Indonesia Favorite Campus Expo (IFCE).

 

Berdiri sejak tahun 2012, kini ZComm telah memasuki usia 11 tahun. Meski usia yang belum cukup dewasa, namun justru masa pandemi Covid-19 membawa ZComm ke kedewasaan. Mengawali tahun 2023, ZComm kembali menggelar IFCE di Kota Bogor dengan menghadirkan kampus-kampus favorit sekitar Bodetabek.


"Sebenarnya kalau dari 2012 itu event kita banyak. Kami sebelumnya bermain di korporasi seperti kerjasama dengan asosiasi dan lain sebagainya, salah satunya dengan INAKA," ujar CEO PT. Zeryn Komunika Dewi Ismaya, yang menggawangi ZComm, mengawali pembicaraan ranah bisnisnya, beberapa waktu lalu di gelaran IFCE di Kota Bogor, yang dilaksanakan berakhir hari ini, Kamis (19/1).

 

"Kita (umur perusahaan) seumuran dengan event kita. Di tahun 2020 kami mulai melakukan event-event dengan berbagai resiko. Dari keamanan Satgas Covid dan lain sebagainya," lanjutnya.

 

Pengalaman menggelar event di masa pandemi bukan sesuatu yang mudah. Namun demikian, support positif datang dari berbagai kalangan. Kampus, dinas pendidikan, memberikan support keras agar tidak patah semangat.

 

"Segala macam sempat saat itu kita mau batalin juga. Tetapi dari pihak kampus support, Dinas Pendidikan pun sedemikian, dengan catatan tidak ada huru-hara. Jadi saat itu sekolah yang sebagai pengunjung, melakukan breafing agar mereka tidak boleh berada di luar. Posisi semuanya ada di dalam gedung. Jadi saat itu dalam gedung penuh dengan anak-anak sekolah," ungkap nya mengingat kala itu.

 

"Saat itu kita dua event, di Bogor dan di Tangerang," lanjutnya.

 

Menjaring Siswa untuk Hadir

 

Menariknya, konsep yang diusung oleh ZComm yakni dengan menjaring siswa-siswa menengah atas yang sudah duduk di kelas akhir.

 

"Sama, konsep di Bogor dan di Tangerang. Yakni kita menjaring anak-anak sekolah kelas 12, di mana mereka yang membutuhkan informasi terkait dengan perguruan tinggi swasta. Jika hanya Kampus Negeri, mereka sudah tidak perlu lagi membranding. Karena mereka sudah mengetahui melalui SNMPTN. Untuk pihak swasta mereka harus melakukan promosi demi menjaring calon mahasiswa," katanya.

Pelajar yang rata-rata dari kelas 12 di Kota Bogor menghadiri IFCE 2023 dengan mendatangi boot kampus yang mengikuti pameran.


"Mereka harus menjelaskan produk-produk terbaik mereka. Kalau tidak ada seperti itu, kampusnya mereka tidak akan ada yang mengenal, yang akan berimbas kepada grade Kampus oleh Dikti," imbuhnya.


Di tahun 2023 ini, sebagai ajang moment kembali, target yang disampaikan oleh Kampus yang mengikuti ajang IFCE 2023 melampaui target yang cukup besar.

 

Saat kampus-kampus mentargetkan pengunjung pameran, ZComm dengan konsepnya mampu menghadirkan jauh dari target yang disampaikan.


"Kita menjaring anak sebanyak-banyaknya sekemampuan kita. Untuk acara biasanya mereka sehari itu membutuhkan sekitar 300 anak yang masuk ke dalam daftar mereka. Mau seleksinya gagal ataupun tidak, yang penting daftar dulu 300 anak. Sedangkan di kita itu, targetnya melebihi dari angka 300, bahkan bisa mencapai 1000 anak," ungkap Dewi.

 

"Jumlah yang hadir mencapai 1000 lebih itu di Tahun 2022. Sekarang sudah mencapai 2200/hari untuk 22 sekolah. Pemberlakuan penghentian PPKM itu membuat anak-anak sekolah berempati kehadiran mereka dalam ajang ini. Gurunya senang, sekolahnya senang dan anak-anak senang," lanjutnya.

 

Dia menyampai, capaian kunjungan dengan nilai tersebut didasari dari brosur yang disebarkan masing-masing kampus yang turut dalam IFCE 2023.


"Ini diketahui yang biasanya pihak kampus menyiapkan brosur branding mereka itu sekitar 100-200-an per hari, saat ini mencapai 2000 lebih," ungkapnya.

 

Namun demikian, dirinya juga tidak menampik, untuk peserta dari Kampus mengalami penyusutan peserta. Selama ini kampus yang ikut serta dalam ajang IFCE sebanyak 30 kampus, tahun 2023 ini hanya sekitar 20 kampus saja.



 

"Namun untuk peserta perguruan tinggi menyusut, karena memang anggaran mereka dibatasi karena waktu Covid, banyak yang tidak mendapat masukan. Sekarang mereka sedang membuka anggaran baru. Peserta dari perguruan tinggi kali ini yang mendaftar sekitar 30 kampus, sekarang hanya sekitar 20 kampus. Jadi sekitar 10 kampus hilang," pungkasnya.

 

Dirinya juga berharap ke depan dunia pendidikan di tanah air semakin membaik, khususnya perguruan tinggi swasta di tanah air, yang diketahui sebagai penopang pendidikan tinggi di tanah air.