Notification

×

Iklan

Iklan

Pipa Minyak Bocor, Shell Harus Bayar €15 Juta ke Masyarakat Nigeria

Sabtu, 24 Desember 2022 | 14:39 WIB Last Updated 2022-12-24T07:39:17Z

Ilustrasi tanki minyak shell/pixabay


AKURATNEWS.ID, AMSTERDAM – Akhirnya Shell (SHEL.L) diputuskan untuk membayar 15 juta euro ($ 15,9 juta) kepada masyarakat Nigeria akibat dari kebocoran pipa minyak miliknya yang berada di Delta Niger. Akibat kebocoran pipa tersebut Masyarakat Negeria diketahui mengalami dampak akibat beberapa kebocoran pipa minyak di Delta Niger.


Keputusan membayar ganti rugi didasari dari hasil pengadilan Belanda yang diajukan oleh Friends of the Earth, di mana anak perusahaan Shell di Nigeria SPDC tahun lalu diketahui bertanggung jawab atas tumpahan minyak dan diperintahkan untuk membayar ganti rugi kepada para petani.


Dampak dari tumpahan minyak yang terjadi antara tahun 2004 dan 2007 berdampak langsung kepada masyarakat Nigeria khususnya di wilayah Oruma, Goi dan Ikot Ada Udo. Untuk itu, kompensasi yang diberikan nantinya dikhususkan bagi masyarakat tersebut.


"Penyelesaian ini tidak berdasarkan kewajiban, dan menyelesaikan semua klaim dan mengakhiri semua litigasi yang tertunda terkait dengan tumpahan," kata Shell, dilansir dari reuters, 24 Desember 2022.


Shell juga menyatakan, seorang pakar independen telah mengonfirmasi bahwa SPDC telah memasang sistem deteksi kebocoran di KCTL Pipeline sesuai dengan perintah pengadilan banding.


Diajukan oleh 4 Petani


Kasus kebocoran minyak di wilayah Nigeria mulai terangkat ke public pasca empat orang petani melaporkan kejadian tersebut. Kasus diajukan pada tahun 2008 yang didukung oleh kelompok lingkungan Friends of the Earth, untuk mencari ganti rugi atas hilangnya pendapatan dari tanah dan saluran air yang terkontaminasi di wilayah tersebut, yang merupakan jantung industri minyak Nigeria.


Setelah putusan akhir pengadilan banding tahun lalu, Shell mengatakan tetap yakin tumpahan itu disebabkan oleh sabotase.


Namun pengadilan mengatakan Shell tidak membuktikan "tanpa keraguan" bahwa sabotase telah menyebabkan tumpahan, bukan akibat dari pemeliharaan yang buruk.