Notification

×

Iklan

Iklan

KPU Yakin dengan Kotak Suara Kardus, PKS Bilang Begini

Kamis, 29 Desember 2022 | 12:00 WIB Last Updated 2022-12-29T05:00:22Z

Kotak Suara Kardus yang digunakan pada Pemilu 2019 yang cukup menuai pro dan kontra/Istimewa.


AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Kembali Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai banyak pertanyaan. Setelah pemilu sebelumnya Kotak Suara yang dibuat dari bahan kardus menjadi polemic dan perdebatan, pada pemilu di tahun 2024 mendatang KPU juga akan menggunakan bahan yang sama, walaupun dikatakan kualitasnya lebih baik.


Diungkapkan oleh Komisioner KPU Yulianto Sudrajat. Dia mengungkapkan, kotak suara kardus yang digunakan oleh KPU di Pemilu 2024 akan berbeda dengan versi Pemilu 2019. KPU akan memperbaiki kualitas bahan kotak suara.


"Kami mempertimbangkan menempuh kebijakan kotak suara yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 berbahan karton dupleks kedap air seperti di Pemilu 2019. Namun, dari spesifikasi barangnya besok akan kami perkuat," kata Sudrajat, Rabu (28/12).


Lebih jauh Sudrajat mengaskan, kotak suara kardus Pemilu 2024 akan lebih kokoh. Dengan demikian, kotak suara tersebut tidak mudah rusak.


Dia mengungkap alasan KPU tetap menggunakan kotak suara kardus adalah persoalan efisiensi. KPU tak perlu menyewa tempat sebagai gudang kotak suara lagi.


"Kotak dan bilik setelah pemilu selesai akan kami lelang dan hasilnya kami setorkan kepada kas negara," ujarnya.


PKS Angkat Bicara


Terkait penggunaan Kardus dalam Pemilu 2024, seperti yang disampaikan oleh Politisi PKS, pihaknya menilai publik punya persepsi negatif terhadap kotak suara kardus.


"Persepsi publik terhadap kardus itu negatif," ujar Anggota Komisi II DPR dari F-PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, dilansir dari detik.


Lebih jauh, menyosoti soal anggaran KPU perlu menjelaskan kepada public soal alasan penggunaan kotak suara kardus pada pemilu 2024, yang mana anggaran Pemilu dialokasikan cukup besar.


"Kalau bab anggaran mestinya bisa diperjelas karena anggaran yang dialokasikan hingga Rp 76 T," ujar Mardani.


Ketua DPP PKS itu menilai KPU seharusnya bisa menggunakan kotak suara dari bahan lain yang lebih kokoh. Dia menyarankan KPU menggunakan kotak suara dari flexiglass.


"Saya berpendapat mestinya kotak suara yang lebih kokoh. Bisa dengan flexiglass yang transparan dan kokoh," tuturnya.


Merujuk informasi ke belakang, pada tahun 2019, KPU menggunakan kotak suara kardus pada Pemilu Serentak, yang mana sebelumnya kotak suara menggunakan bahan dari aluminium.


Keputusan itu menuai kritik, terutama dari kubu oposisi. Kotak suara kardus dinilai mudah rusak dan dapat mempengaruhi integritas pemilu.

 

Saat itu, KPU menjawab kritik dengan mendemonstrasikan kekuatan dupleks yang digunakan untuk membuat kotak suara. Bahkan, Ketua KPU Arief Budiman duduk di atas kotak suara kardus dalam demonstrasi itu.