Notification

×

Iklan

Iklan

Kapsul Ruang Angkasa Soyuz Bocor, Meteorit Diduga Jadi Penyebab

Sabtu, 17 Desember 2022 | 13:51 WIB Last Updated 2022-12-17T08:19:02Z

 

Kapsul Soyuz yang berada di stasiun luar angkasa internasional (foto NASA)

AKURATNEWS.ID, RUSIA – Berita mengejutkan datang dari Negara Beruang Merah. Sebuah kapsul Soyuz milik Ruysia yang berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional terdeteksi mengalami kebocoran cairan pendingin pada Kamis, 15 Desember 2022. Kebocoran tersebut mengakibatkan suhu di dalam kapsul mengalamipeningkatan suhu. Namun, diinformasikan awak yang berada di dalam kapsul Soyuz masih dinyatakan aman, demikian diungkapkan Badan Antariksa Rusia Roscomos, pada Jumat 16 Desember 2022.


Roscosmos dan Badan Antariksa AS NASA mengungkapkan bahwa kebocoran pendingin telah terdeteksi pada pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22, memaksa pembatalan menit-menit terakhir dari perjalanan ruang angkasa oleh dua kosmonot Rusia pada hari sebelumnya, Rabu, 14 Desember 2022.


Roscosmos mengatakan sejumlah tes telah dilakukan pada Soyuz pada Jumat, dan suhu di dalam kapsul meningkat menjadi 30 derajat Celcius.


"Ini adalah sedikit perubahan suhu," kata badan antariksa dalam keterangannya, dikutip dari laman themoscowtimes, Sabtu 17 Desember 2022.


“Laporan hasil perkembangan hingga kini kebocoran yang terjadi dinyatakan  "tidak kritis" untuk pengoperasian peralatan dan kenyamanan awak,” kata Roscosmos.


Namun demikian, kebocoran cairan pendingin berpotensi mempengaruhi penerbangan kembali ke Bumi oleh tiga awak dalam kapsul tersebut.


"Para anggota kru stasiun ruang angkasa aman, dan tidak dalam bahaya selama kebocoran," kata NASA, menambahkan bahwa tim daratnya sedang mengevaluasi "dampak potensial terhadap integritas pesawat ruang angkasa Soyuz."


"NASA dan Roscosmos akan terus bekerja sama untuk menentukan tindakan selanjutnya," kata NASA.


Dikutip dari Kantor berita TASS, merujuk keterangan Mantan Kosmonot yang mengepalai program penerbangan luar angkasa berawak Roscomos Sergei Krikalev, mengatakan bahwa kebocoran itu mungkin disebabkan oleh meteorit kecil yang menghantam Soyuz MS-22.


"Penyebab kebocoran mungkin mikrometeorit yang masuk ke radiator," kata TASS mengutip Krikalev.


“Konsekuensi yang mungkin terjadi adalah perubahan suhu,” lanjutnya.


“Tidak ada perubahan lain dalam parameter telemetri baik pesawat ruang angkasa Soyuz atau [ISS] di segmen Rusia atau Amerika yang terdeteksi,” kata Krikalev.


Cairan Pendingin Menurun


NASA menjelaskan, bahwa kru di stasiun tersebut telah menyelesaikan operasi normal pada hari Kamis, termasuk mengonfigurasi alat sebelum rencana perjalanan ruang angkasa AS pada hari Senin, mendatang.


Soyuz MS-22 menerbangkan kosmonot Rusia Sergei Prokopyev dan Dmitry Petelin serta astronot NASA Frank Rubio ke ISS pada bulan September, lalu.


Dijadwalkan untuk membawa mereka kembali ke Bumi pada bulan Maret dan kapal lain harus dikirim ke ISS jika Soyuz MS-22 tidak tersedia.


Prokopyev dan Petelin sedang mempersiapkan perjalanan ruang angkasa pada hari Rabu ketika kebocoran itu ditemukan.


"Para kru melaporkan perangkat peringatan dari sistem diagnostik kapal mati, menunjukkan penurunan tekanan pada sistem pendingin. Saat ini, semua sistem ISS dan kapal beroperasi normal, awaknya aman,” terang Rosmocos.


NASA mengatakan kebocoran itu terjadi di belakang Soyuz MS-22, yang diamankan ke stasiun luar angkasa. Saat ini ada empat astronot dan kosmonot lain di stasiun luar angkasa selain Rubio, Prokopyev, dan Petelin.

 

Astronot NASA Josh Cassada dan Nicole Mann, astronot Jepang Koichi Wakata dan kosmonot Rusia Anna Kikina diterbangkan ke ISS pada Oktober dengan pesawat luar angkasa SpaceX.


Luar angkasa telah menjadi jalan kerjasama yang tidfak biasa antara Moskow dan Washington sejak dimulainya serangan Moskow di Ukraina pada bulan Februari yang merusak hubungan antara kedua negara.


ISS diluncurkan pada tahun 1998 pada saat kerjasama AS-Rusia meningkat setelah kompetisi Space Race mereka selama Perang Dingin.