
Bedah Buku Rempah Nusantara/Foto. Ist/akuratnews.id
AKURATNEWS.ID, PURWOKERTO – Nusantara Centre bersama
indiebanyumas sukses menggelar bedah buku “Manifesto Rempah dan Herbal
Indonesia” pada 29 Desember 2025 di Samara Cafe, Purwokerto.
Acara ini menjadi ruang diskusi publik mengenai sejarah
panjang rempah dan herbal Nusantara serta relevansinya bagi masa depan
bangsa.
Buku tersebut ditulis oleh Prof. Yudhie Haryono PhD (CEO
Nusantara Centre) bersama Riskal Arief. Keduanya juga hadir sebagai narasumber
utama selain ekonom nasional, Agus Rizal. Diskusi juga menghadirkan pegiat
literasi sekaligus Komisioner Bawaslu Banyumas, Yon Daryono MSos, dengan Hanan
Wiyoko MKom sebagai moderator.
Menurut Angga Saputra dari indiebanyumas, acara ini
dikerjakan juga bersama beberapa media lokal, tokoh masyarakat, serta anggota
WhatsApp Grup Banyumas Bebas Bicara (BBB).
“Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh gagasan, diskusi,
serta pemahaman mendalam mengenai potensi herbal dan rempah sebagai kekuatan
peradaban Indonesia,” ujar Angga.
Rempah dan Herbal: Sejarah dan Masa Depan
Rempah, herbal dan jamu Nusantara memiliki sejarah panjang
sebagai komoditas strategis dunia. Sejak berabad-abad lalu, perburuan rempah
memicu pelayaran global, kolonialisme, hingga perbudakan. Kini, riset
internasional menegaskan manfaat rempah dan herbal sebagai bagian penting dalam
piramida makanan dan kesehatan modern.
Diskusi kami membuka wawasan publik tentang pentingnya
menjaga serta mengembangkan potensi rempah dan herbal Nusantara di tengah arus
besar penguasaan komoditas global.
Peserta yang hadir memperoleh buku “Manifesto Rempah dan
Herbal Indonesia” langsung dari penulis dan serifikat. Acara ini juga menjadi
temu ilmuwan, tokoh lokal dan sinergi dalam usaha menuju indonesia emas.
