Notification

×

Iklan

Iklan

SR PPTI Berperan Aktif dalam Konferensi Nasional 2025

Rabu, 09 Juli 2025 | 23:38 WIB Last Updated 2025-07-09T16:38:01Z

SR PPTI Berperan Aktif dalam Konferensi Nasional 2025
Campus Leaders Program Batch 10/Foto. CLP/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (SR PPTI) berperan aktif dalam Konferensi Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Bakrie Center Foundation (BCF), sebagai bagian dari rangkaian akhir dari program Campus Leaders Program (CLP) Batch 10. 


Mengusung semangat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), konferensi ini menjadi momen penting bagi lembaga mitra untuk mempresentasikan inisiatif sosial mereka dalam bentuk prototipe program yang berdampak langsung di masyarakat. 


Dalam acara ini, SR PPTI mempresentasikan hasil kolaborasinya bersama para SDGs Hero yang difokuskan di salah satu Kampung Siaga TBC, tepatnya RW 01 Grogol Selatan, Jakarta Selatan, melalui pengembangan prototipe program pemberdayaan ekonomi masyarakat bernama HyPlant! Program ini merupakan model kewirausahaan sosial yang menggabungkan dua kegiatan utama, yaitu urban farming berbasis hidroponik untuk produksi sayuran, dan mengolah hasil panen menjadi produk bernilai ekonomi. 


Program ini dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi kelompok PKK, dengan memanfaatkan kekuatan modal sosial dan potensi ekonomi perempuan di lingkungan RW 01. 


Selain sebagai upaya penguatan ekonomi lokal, HyPlant juga menjadi bagian dari upaya revitalisasi Kampung Siaga TBC yang menggabungkan aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan kesetaraan gender secara holistik. Program ini juga menanggapi permasalahan, seperti keterbatasan lahan, kepadatan penduduk, dan kebutuhan peningkatan gizi bagi pasien serta penyintas TBC.


Dalam rancngan program tersebut, kelompok PKK menjadi target utama pemberdayaan, sementara Kader TBC memegang peran penting dalam pengelolaan harian. Keduanya merupakan pilar kunci daalam membangun ekosistem urban farming yang produktif, mandiri, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung program sosial berbasis kesehatan, seperti TBC. 


Penyusunan rancangan program ini melibatkan secara aktif para mahasiswa SDGs Hero Campus Leaders Program (CLP) Batch 10. Keterlibatan generasi muda dalam perancangan program ini menunjukkan pentingnya kontribusi pemuda dalam upaya pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat sebagai bagian dari strategi penanggulangan TBC yang lebih menyeluruh.


“Harapannya, pemuda dapat mendukung penanggulangan TBC melalui aksi nyata seperti pemberdayaan sosial dan ekonomi di masyarakat. Selain itu, keterlibatan aktif generasi muda dalam edukasi seputar TBC, khususnya di era digital saat ini, menjadi kunci penting dalam menciptakan perubahan,” ujar David Setiadi perwakilan SR PPTI.


Konferensi Nasional 2025 ini dibuka secara resmi oleh jajaran pejabat tinggi lintas kementerian dan sektor swasta, antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Manager Monitoring & Evaluasi Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, Presiden Direktur PT. Persada Capital Investment, Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia, dan serta CEO Bakrie Center Foundation.


Momen Peluncuran


Selain presentasi prototipe, konferensi ini juga menjadi momen peluncuran prosiding CLP Batch 9, yang berisi artikel ilmiah dari lembaga mitra termasuk SR PPTI.


Melalui partisipasinya dalam CLP Batch 10 bersama BCF, SR PPTI menegaskan pentingnya integrasi pendekatan community-based development dalam strategi eliminasi TBC di Indonesia. 


Upaya tersebut diwujudkan secara konkret melalui revitalisasi Kampung Siaga TBC di RW 1, Grogol Selatan melalui prototipe program HyPlant! Rancangan Program ini yang fokus pada Kampung Siaga TBC ini bukan hanya menjadi simbol kesadaran bersama dalam menanggulangi TBC, tetapi juga menjadi pusat ketahanan ekonomi dan solidaritas sosial berbasis masyarakat.


SR PPTI juga berharap agar pemuda dapat mendukung kegiatan penanggulangan TBC dengan aksi nyata, seperti melakukan pemberdayaan sosial dan ekonomi di masyarakat. Keterlibatan aktif generasi muda, terutama dalam penyebaran edukasi seputar penyakit TBC di era digital saat ini, menjadi elemen kunci dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan.