Notification

×

Iklan

Iklan

Dedikasikan Ilmu Manajemen, PPM School of Management Kembali Berikan Penganugerahan Beasiswa TFL

Kamis, 17 Agustus 2023 | 18:15 WIB Last Updated 2023-08-18T01:33:53Z

AC Mahendra K. Datu, B.A., M.A., Ph.D., Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM, menyerahkan beasiswa secara simbolis kepada salah satu pemenang/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA  - Komitmen menjadi sebuah wujud dedikasi dalam sebuah kebijakan yang berkelanjutan. Dedikasi ilmu bukan hanya sekedar kata-kata yang terucap, namun penerapan kebijakan itu sendiri perlu wujud, salah satunya Penganugerahan Beasiswa The Future Leader (TFL) yang dilakukan PPM School of Management dalam rangka menunjukan dedikasi di ilmu manajemen.


Penganugerahan beasiswa penuh Prof. A. M. Kadarman atau lebih dikenal dengan beasiswa TFL, digelar Rabu, 16 Agustus 2023, di gedung kampus PPM School of Management, Menteng, Jakarta Pusat. 


Program ini diselenggarakan PPM School of Management sebagai wujud dedikasi tinggi di ilmu manajemen, serta dalam rangka bakti kepada Indonesia yang diwujudkan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pemimpin masa depan. 


Tahun ini merupakan tahun ke 15 beasiswa The Future Leader digelar oleh PPM SoM. Adapun pembukaan pendaftarannya, telah berlangsung pada April 2023 lalu, kemudian masuk ke proses seleksi di bulan Juni 2023. Pada tahap ini, para peserta dari berbagai latar belakang pendidikan sarjana unjuk keterampilan hingga pengalaman yang dimiliki untuk menunjukkan potensi diri sebagai calon pemimpin masa depan. 


Setelah melalui serangkaian tahapan penilaian, mulai dari seleksi administrasi, analisis kasus, psikotes, dan presentasi tim dalam bahasa Inggris, telah terpilih 3 peserta terbaik The Future Leader yang akan mendapatkan beasiswa penuh senilai Rp 93,500,000,- per orang. Khusus untuk juara pertama mendapat tambahan hadiah berupa uang saku sebesar Rp 18,000,000,- selama 18 bulan masa pendidikan. 


Selain itu, terdapat pula 12 peserta yang mendapatkan beasiswa parsial dari Magister Manajemen PPM SoM. Para penerima beasiswa juga mendapat hadiah modul dan e-book gratis untuk menunjang proses pembelajaran, serta membantu mengembangkan 4 core soft competencies yakni leadership, self confidence, relationship building, dan passion for growth.


Acara Awarding Day The Future Leader 15 mengangkat tema “Empowering Future Leaders through Integrity, Leadership, and Growth”, dengan mengundang salah satu Alumni PPM SoM yaitu Bapak Iskandar Muda, S.T., M.M., yang merupakan Vice President Business Support Citilink Indonesia, dan Bapak Andreas Maryoto, Deputy Managing Editor Harian Kompas. 


“Keduanya diundang untuk membagikan pengalaman serta tantangan menjadi seorang pemimpin muda yang berada di posisi puncak organisasi, serta tetap relevan menghadapi situasi pasca pandemi,” kata AC Mahendra K. Datu, B.A., M.A., Ph.D., Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM. 


PPM SoM menjadi salah satu perguruan tinggi (PT) yang terakreditasi Unggul oleh BAN-PT. Peringkat Unggul ini memetakan PPM SoM ke dalam kelompok perguruan tinggi dengan kualitas terbaik dan memiliki daya saing internasional, sehingga bermanfaat oleh seluruh pemangku kepentingan PPM SoM, terutama masyarakat, industri, dan mahasiswa sebagai pemangku kepentingan utama.


Mahendra mengungkapkan, ada sembilan kriteria dalam menentukan pemenang dalam ajang kali ini, berdasarkan matriks yang masuk sesuai dengan sistem penilaian secara online dan offline. 


"Yang offline pun ada guest Challenge, yakni di kelas. Lalu untuk yang di outdoor itu juga ada nilai. Karena apa? Kita ingin melihat psikotes itu relevan atau tidak," katanya. 


"PPM itu kami dekat dengan alat-alat tolls (psikotes). Bahwa ketika dalam keadaan tertekan, karakteristik aslinya akan muncul. Saat keadaan mencekam, leadershipnya muncul. siapa yang akan muncul menjadi pengayom bagi yang lain," lanjutnya. 


Para pemenang penerima beasiswa TFL  PPM School of Management ke 15 di tahun 2023.


Mahendra mengatakan, jika dilihat dari pemenang ada dari Andalas dari Kendari, Padang, yang paling dekat Universitas Indonesia. Selain itu juga ada dari Undip, ada dari Lombok dan merata. 


"Kalau kita menentukan siapa yang nomor 1, 2 dan 3,karena kuantifikasi dari beberapa kategori itu dianggap muncul nilai total. Nah nilai total ini kurang lebih tidak bohong karena ada offline-nya pun macam-macam," imbuhnya. 


"Dari 155 pendaftar itu, kita saring 35 orang. Dari saringan kedua itu masuk hanya tinggal 6 orang. Itu sudah pasti kita berlapis," katanya. 


Mahendra juga mengatakan, ke depan konsep yang akan diusung akan tetap sama dalam rangka penyelenggaraan TFL. Namun demikian, tentunya akan ada beberapa hal yang akan mengikuti perubahan jaman. 


"Untuk sistem terkait dengan karakter, mungkin kami akan tetap sama konsepnya. Tetapi kalau untuk nilai yang sifatnya sudah sustainable, itu pasti akan berubah," pungkasnya.