Notification

×

Iklan

Iklan

Pemuda ASEAN dan China Khususnya, di Pusara Pemerataan Akses Digital di Asia Tenggara

Selasa, 16 Mei 2023 | 11:01 WIB Last Updated 2023-05-16T04:52:14Z

Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Alia Noorayu Laksono/KEMENPORA


AKURATNEWS.ID, NANNING – Dunia digital terus berkembang merambah ke setiap sudut Negara dunia. Pemuda sebagai generasi penerus, menjadi harapan dalam perkembangan teknologi ke depan menjadi hal positif, khsusunya dalam dunia digital.


Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Alia Noorayu Laksono, menilai pemuda ASEAN dan China khususnya, menjadi jembatan pemerataan akses digital di Asia Tenggara. Hal itu disampaikan saat pembukaan China-ASEAN Youth Campus dan China-ASEAN Youth Development Forum ke-14 di Nanning, Guangxi, China.


"Infrastruktur digital yang tidak merata ini menjadi tantangan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk pengentasan kemiskinan, generasi muda yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan digital di wilayah tersebut," kata Alia Senin (15/05), dilansir dari laman Kemenpora. 


"Kerjasama ASEAN-China perlu dimaksimalkan untuk kesejahteraan ASEAN. Sebagai raksasa ekonomi dunia, China akan mendorong tumbuh berkembangnya ekonomi digitial di lingkup ASEAN. Pemuda di dalamnya akan berperan sangat penting dalam mengembangkan ekonomi digital dan memupus jurang kemiskinan," tambahnya. 


Sesuai Intruksi Presiden Joko Widodo saat KTT ASEAN ke-42 di Labuhan Bajo, pemerataan digital di wilayah ASEAN belum pada titik yang menggembirakan. Saat ini, masih ada 24,4 % warga ASEAN yang belum terhubung ke internet. 


Ekonomi digital lanjutnya, akan menjadi ekonomi raksasa. Potensi ekonomi digital di ASEAN terutama, begitu besar dengan valuasi sebesar 360 US Dolar pada 2025. ASEAN kini juga menjelma menjadi tempat tumbuh suburnya Unicorn di dunia. 


Menurutnya, pada Oktober 2021 lalu, ASEAN-China menyepakati kerjasama untuk mendukung tranformasi digital ASEAN yang berfokus pada peningkatan kerjasama transformasi digital, e-commerce, keterampilan digital, dan keamanan cyber. 


"Sampai Mei 2023, lebih dari 60% kegiatan di bawah Rencana Kerja ASEAN untuk Pemuda 2021-2025 telah selesai atau sedang berlangsung, 12 dari 32 kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemuda dalam bekerja, kewirausahaan, dan partisipasi kepada masyarakat," tuturnya.


"Adanya Visi ASEAN Pasca 2020 itulah yang menegaskan bahwa pemuda menjadi jembatan kesenjangan akses digital di masyarakat. Bahkan, visi itu membuat indeks pembangunan pemuda ASEAN (YDI). Saat ini sedang berlangsung pelaporan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) ASEAN kedua untuk mengukur sejauh mana keberhasilan itu dicapai," urainya. 


China-ASEAN Youth Campus merupakan kegiatan yang digagas oleh Federasi Pemuda Seluruh China (All China Youth Federation) sejak 2006. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari negara-negara di Asia Tenggara untuk mengikuti program kepemudaan di China. Peserta berkegiatan di Gedung China Guangxi Internasional Youth Exchange Institute, Nanning, Guangxi, China.  


Beberapa tokoh yang hadir dalam pembukaan ini antara lain, Wakil Kepala All China Youth Federation Fu Zhenbang, Wakil Sekjen ASEAN Socio-Cultural Community Ekkaphab Phanthavong, Wakil Sekjen All China Youth Federation Dongxia, dan pimpinan China Guangxi International Youth Exchange Institute. 


Sementara, delegasi Indonesia lain yang ikut dalam kegiatan China-ASEAN Youth Campus ini terdiri yakni, Rahma Novita, Michael Victor Sianipar, Biodisima, serta Lu’luatul Awaliyah.