Masyatakat Lakudo, saat mengeluhkan harga rumput laut/Istimewa
AKURATNEWS.ID, BUTENG - Masyarakat yang terletak di Desa Waara, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara menggelar silaturahmi dan doa bersama, Rabu (25/1/23).
Kegaiatan positif tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Waara,
H. Samsul Zinu dan juga salah satu Tokoh Masyarakat Lakudo, H. Burhan
Zainuddin.
Membuka kegiatan, Kepala Desa Waara, H. Samsul Zinu berharap
agar kegiatan serupa rutin dilakukan dan juga mengajak masyarakat untuk
berdiskusi terkait permasalahan selama menjadi nelayan dan juga pembudidayaan
rumput laut.
"Kalau bisa ini kita lakukan rutin saja kedepannya dan
juga kalau ada masalah atau pertanyaan ayo diutarakan saja," ucap Samsul
membuka kegiatan.
Menanggapi banyaknya keluhan masyarakat terkait harga rumput
laut yang tidak stabil, Tokoh Masyarakat Lakudo, H. Burhan Zainuddin
menyinggung dugaan adanya permainan mafia rumput laut.
Tokoh Masyarakat Lakudo, H. Burhan Zainuddin |
"Mengapa mengatakan bahwa bisa naik bisa turun itu atas permainan tengkulak ya, jadi mungkin bapak dan ibu pernah mendengar ada mafia beras, yaitu mungkin ada yang mendengar mafia minyak, nah didalam rumput laut ada mafia," ujarnya.
Mengingat kualitas rumput laut dari Buton cukup baik, Burhan
berharap kedepan Pemerintah Daerah (Pemda) dapat mensubsidi agar harga di
petani bisa stabil.
"Jadi bapak ibu bahwa masyarakat setidaknya harus
bersinergi dengan Pemerintah Daerah, agar harga itu tidak naik turun,"
saran Burhan.
"Serta diharapkan Pemerintah bisa mensubsidi petani,
jadi kalau bisa pemerintahnya yang serap hasil panen rumput laut,"
pungkasnya.
Terakhir, Kepala Desa Waara, H. Samsul Zinu juga
mengingatkan agar masyarakat juga bisa bekerja dengan baik.
"Fokus bekerja dengan baik, perhatikan kualitas agar
dapat meningkatkan penghasilan kedepannya," tandasnya.