Notification

×

Iklan

Iklan

Coca-Cola Europacific Partners Indonesia Beri Pelatihan Pegiat Mangrove di Kepulauan Seribu

Jumat, 30 Desember 2022 | 20:57 WIB Last Updated 2022-12-30T13:57:18Z

Peserta pelatihan peningkatan kompetensi interpretasi mangrove di Pulau Pramuka, perwakilan dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia diwakili Nurlida Fatmikasari, Regional Corporate Affairs Manager 


AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Kawasan hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat baik bagi kehidupan manusia, terlebih mereka yang berada di bantaran pesisir pantai. Selain berfungsi menyerap kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut, hutan mangrove bagi kehidupan berfungsi menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih.

 

Dalam upaya peningkatan pengetahuan mangrove dan ekosistemnya, para pegiat lingkungan di kawasan konservasi Kepulauan Seribu mendapat pelatihan peningkatan kompetensi interpretasi mangrove untuk mendukung ekowisata kawasan konservasi Kepulauan Seribu, 26-28 Desember 2022.

 

Pelatihan ini dalam rangka bulan menanam pohon dan diinisiasi oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) sebagai perusahaan barang konsumen terkemuka di dunia, yang memiliki komitmen untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Nurlida Fatmikasari, Regional Corporate Affairs Manager Central Indonesia, CCEP Indonesia, menyampaikan diharapkan melalui pelatihan peningkatan kompetensi interpretasi mangrove ini, para pegiat mangrove di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih mumpuni untuk memahami detail fungsi ekologis yang dapat memperkaya upaya pelestarian hutan mangrove.

 

“Dimana hutan mangrove memiliki kontribusi penting dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada daerah pesisir melalui fungsi ekologisnya, ujar Nurlida Fatmikasari, Jumat 30 Desember 2022.

 

Lebih jauh dia mengungkapkan, pelatihan diikuti oleh 25 orang pegiat mangrove Kelompok Wanita Tani (KWT) Rumah Hijau, Kelompok Tani Hutan (KTH) SKP Samo-samo, Kelompok Petani Mangrove Panggang Sejahtera dan Pemandu Wisata yang tergabung di Pokdarwis Kelurahan Pulau Panggang. Yang mana, pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Taman Nasional Kepulauan Seribu yang juga berlokasi di Pulau Pramuka.




 “Ekosistem mangrove selain memiliki fungsi fisik secara ekologis, fungsi sosial dan fungsi ekonomis termasuk diantaranya ekowisata yang diharapkan terus dapat berkembang sejalan dengan target pelestarian hutan mangrove di pesisir seperti di Kepulauan Seribu,” ujar Mahariah selaku penyuluh kehutanan swadaya masyarakat yang juga penerima penghargaan Kalpataru pada 2017 yang dinilai berhasil menjaga dan melestarikan lingkungan mangrove, terumbu karang dan juga berperan dalam pengembangan hutan wisata konservasi.

 

“Dengan target penanaman mangrove sejumlah 10,000 yang dilakukan setiap tahunnya di Pulau Pramuka, diharapkan dengan pelatihan yang diselenggarakan selama 3 (tiga) hari, para pegiat mangrove dapat lebih memahami manfaat mangrove sehingga dapat memacu masyarakat lainnya untuk berpartisipasi melestarikan hutan mangrove dan mengalami peningkatan daya tarik pariwisata berkelanjutan di daerah pesisir,” papar wanita yang akrab dipanggil Mieke ini.

 

“CCEP Indonesia juga mendukung konservasi mangrove di Pulau Pramuka dengan melakukan penanaman lebih dari 10,500 bibit mangrove sejak 2020,” pungkasnya.