Notification

×

Iklan

Iklan

Yayasan Gardu 08 Indonesia Apresiasi Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo

Selasa, 11 November 2025 | 00:45 WIB Last Updated 2025-11-10T17:45:50Z

 

Yayasan Gardu 08 Indonesia Apresiasi Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo
Penganugerahan Pahlawan Nasional untuk Jenderal Besar HM Soeharto.

AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Yayasan Gardu 08 Indonesia, Gunawan Agus Salim, didampingi Ketua Umum Yayasan Gardu 08 Indonesia, Letkol (Purn) Suwito, menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada sepuluh tokoh bangsa. Upacara kenegaraan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional.

 

Penganugerahan gelar kehormatan negara ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

 

Dalam pernyataannya, Letkol (Purn) Suwito menyampaikan rasa hormat dan penghargaan mendalam kepada Presiden Prabowo atas kebijakannya yang dinilai memperkuat semangat persatuan dan penghargaan terhadap jasa para tokoh bangsa lintas generasi.

 

"Yayasan Gardu 08 Indonesia memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menegaskan pentingnya mengenang dan meneladani perjuangan para pahlawan. Penganugerahan ini bukan sekadar penghormatan, tetapi juga panggilan bagi kita semua untuk meneruskan perjuangan mereka dalam membangun bangsa yang berdaulat dan bermartabat," ujar Suwito di Jakarta.

 

Sepuluh tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun 2025 adalah:

 

  1. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tokoh bangsa dan Presiden ke-4 RI (Jawa Timur).
  2. Jenderal Besar Soeharto, Presiden ke-2 RI (Jawa Tengah).
  3. Marsinah, aktivis buruh (Jawa Timur).
  4. Prof. Mochtar Kusumaatmadja, diplomat dan mantan Menteri Hukum (Jawa Barat).
  5. Hajjah Rahmah El Yunusiyah, tokoh pendidikan dan pejuang perempuan (Sumatra Barat).
  6. Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, mantan Komandan RPKAD/Kopassus (Jawa Tengah).
  7. Sultan Muhammad Salahuddin, pejuang kemerdekaan (Nusa Tenggara Barat).
  8. Syaikhona Muhammad Kholil, ulama kharismatik (Bangkalan, Jawa Timur).
  9. Tuan Rondahaim Saragih Garingging, penguasa Partuanan Raya dan pejuang kemerdekaan (Sumatra Utara).
  10.  Zainal Abidin Syah, Gubernur pertama Papua (Maluku Utara).

 

Dalam prosesi di Istana Negara, sejumlah ahli waris hadir menerima gelar secara langsung, termasuk Titiek Soeharto yang mewakili keluarga almarhum Jenderal Besar Soeharto.

 

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Gardu 08 Indonesia, Gunawan Agus Salim, menilai langkah Presiden Prabowo merupakan bentuk penghormatan yang menyatukan nilai sejarah dan semangat kebangsaan.

 

"Penganugerahan ini mencerminkan sikap kenegarawanan Presiden Prabowo yang menempatkan seluruh putra terbaik bangsa dalam bingkai persatuan Indonesia. Para pahlawan ini berasal dari berbagai latar belakang, ulama, pejuang militer, tokoh perempuan, hingga aktivis buruh, namun mereka memiliki satu tekad, yaitu Indonesia merdeka dan berdaulat," ujar Agus Salim.

 

Ia menambahkan, penghargaan tersebut menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kembali semangat pengabdian di tengah masyarakat.

 

"Gardu 08 Indonesia akan terus berkomitmen menjaga nilai kepahlawanan melalui kegiatan sosial, pendidikan, dan kebangsaan. Semangat mereka adalah energi moral bagi kita untuk terus berbuat bagi negeri," tegas Gunawan Agus Salim.

 

Ketua Dewan Pembina Yayasan Gardu 08 Indonesia menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh masyarakat meneladani para pahlawan dalam tindakan nyata.

 

"Perjuangan tidak berhenti di masa lalu. Hari ini, setiap kita adalah bagian dari barisan penerus perjuangan bangsa," pungkasnya.