Notification

×

Iklan

Iklan

FORSIKAS NUSANTARA 2025 Dukung Penuh Jendral TNI (Purn) H.M. Soeharto, Sebagai Pahlawan Nasional

Selasa, 11 November 2025 | 00:55 WIB Last Updated 2025-11-10T17:55:42Z

 

FORSIKAS NUSANTARA 2025 Dukung Penuh Jendral TNI (Purn) H.M. Soeharto, Sebagai Pahlawan Nasional
Presiden Soeharto

AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Pro kontra Presiden ke-2 Republik Indonesia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional menimbulkan pro kontra yang belum berujung hingga saat ini. Pandangan demi pandangan terkait penetapan Pahlawan Nasional yang akan disematkan kepada tokoh yang disebut sebagai bapak pembangunan ini cukup beragam. Menyikapi hal tersebut, Forum Silaturahim Kajian Strategis Nusantara 2025 (FORSIKAS NUSANTARA 2025), yang terdiri dari KORNAS MERAH HATI, PB 08, IKALUM FH UMP JABODETABEK, HPK dan PB IPI, turut mengambil sikap dalam hal tersebut.

 

FORSIKAS NUSANTARA 2025, menyampaikan surat terbuka terkait penetapan Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto. Dalam suratnya FORSIKAS NUSANTARA 2025, menyampaikan padangannya menyatakan, penetapan Presiden Soeharto sebagai Pahlawan Nasional bukan sekedar penghormatan belaka kepada Presiden Soeharto, yang diketahui sudah membawa Bangsa Indonesia selama 32 tahun di bawah kepemimpinannya.

 

“Kami dari Organisasi yang tergabung dalam Forum Silaturahim Kajian Strategis Nusantara menyatakan DUKUNGAN penuh dan bulat kepada Pemerintah Republik Indonesia agar menetapkan almarhum Presiden Republik Indonesia Ke-2, Bapak Jendral TNI (Purn) H.M. Soeharto sebagai PAHLAWAN NASIONAL,” tulisnya dalam surat tersebut.

 

“Dalam Kaca mata kami penetapan ini bukan sekedar penghormatan belaka melainkan kewajiban moral bangsa untuk mengakui dan menghargai jasa jasa fundamental yang telah beliau ukir dan wariskan, hingga hari ini masih dinikmati oleh bangsa dan rakyat Indonesia,” lanjut ujaran dalam surat terbuka.

 

Surat yang diterima redaksi akuratnews.id, melalui pesan whastapp perwakilan FORSIKAS NUSANTARA 2025, yang diwakili oleh Koordinator Nasional (Kornas) Relawan Merah Hati Indonesia, Hendri Kurniawan, SH, ada tiga hal yang menjadi alasan mengapa Presiden Soeharto pantas menyandang sebagai Pahlawan Nasional.

 

“Dalam Kaca mata kami penetapan ini bukan sekedar penghormatan belaka melainkan kewajiban moral bangsa untuk mengakui dan menghargai jasa jasa fundamental yang telah beliau ukir dan wariskan, hingga hari ini masih dinikmati oleh bangsa dan rakyat Indonesia.”

 

Dukungan ini didasarkan atas tiga pilar utama kontribusi besar yang tercatat dalam sejarah bangsa :

1.  JASA DAN PRESTASI DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN DAN MILITER

Alm. Jendral TNI (Purn) H.M. Soeharto adalah seorang pejuang sejati yang membuktikan pengabdiannya sejak masa revolusi.

  • Serangan Umum 1 Maret 1949 : Beliau berperan kunci sebagai Komandan Lapangan yang memimpin operasi militer. Aksi ini berhasil membuktikan kepada dunia melalui Perserikatan Bangsa Bangsa bahwa Republik Indonesia masih eksis dan berdaulat dengan mematahkan propaganda Belanda
  • Pembebasan Irian Barat : Beliau dipercaya sebagai Panglima Komando Mandala. Memimpin operasi  militer  dalam  pengintergrasian Irian Barat ( Papua  ) ke dalam pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Penyelamatan Ideologi Bangsa : sebagai Pangkostrad mengambil inisiatif dan tindakan cepat dalam memulihkan keamanan dan ketertiban pasca peristiwa G 30 S / PKI yang menjadi titik balik penyelamatan ideologi Pancasila dan keutuhan bangsa dan Negara.

 

2.  ARSITEK MODERNISASI PEMBANGUNAN NASIONAL

Dibawah kepemimpinan beliau, Indonesia bertransformasi dari keterpurukan ekonomi pasca kemerdekaan menuju pembangunan yang terarah. Dengan konsep TRILOGI PEMBANGUNAN ( Stabilitas Nasional, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pemerataan Pembangunan ) yang menjadi road map pembangunan Indonesia selama puluhan tahun,

  • Swasembada   Pangan   melalui   intensifikasi   pertanian,   Indonesia   mencatatkan   Prestasi monumental dengan mencapai swasembada beras pada tahun 1984 yang berupa pengakuan dunia dari FAO
  • Pemerataan Kesejahteraan dan Infrastruktur: Program seperti INPRES Sekolah Dasar secara massif memberantas buta huruf, Pembangunan Infrastruktur ( Jalan Raya, Irigasi, Telekomunikasi ) dibangun secara merata. Yang membentuk Tulang Punggung Konektivitas ekonomi yang masih berfungsi hingga kini.

 

3.  INTERGRASI DAN STABILITAS BANGSA

Beliu berhasil menciptakan iklim kondusif bagi pembangunan dengan memastikan keutuhan dan kestabilan negara :

  • Stabilitas Politik Jangka Panjang : Stabilitas politik dan keamanan nasional yang terjamin selama tiga dekade merupakan prasyarat utama bagi masuknya investasi dan terlaksananya pembangunan ekonomi yang massif dan berkelanjutan.
  • Penguatan  Konsesus  Ideologis  :  melalui  program  P4  (Penataran  Pendidikan  Pengamalan Pancasila ) yang merupakan penguatan Pancasila sebagai Asas Tunggal bagi organisasi dan masyarakat sebagai bentuk upaya mencegah disintergrasi bangsa atas dasar SARA dan Ideologi yang bertentangan.
  • Normalisasi Hubungan Internasional : Keputusan cepat untuk menormalisasikan hubungan dengan negara negara tetangga dan dunia internasional yang membuka pintu bagi Indonesia untuk fokus dalam membangun Bangsa dan Negara (alih alih berkonflik).

  

"Kami menyadari bahwa setiap masa kepemimpinan nasional memiliki dinamika dan kontroversi. Namun, kami Forum Silaturahim Kajian Strategis Nusantara 2025 mengajak seluruh elemen bangsa untuk melihat sejarah secara utuh, adil, dan berimbang," ujar Hendri.

 

"Dalam hal ini kami berpendapat : jasa jasa fundamental yang telah diberikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Ke-2, Alm. Jendral TNI (Purn) H.M. Soeharto kepada negara dan bangsa ini SANGAT LAYAK diakui melalui gelar PAHLAWAN NASIONAL. Penghargaan ini adalah sebagai bukti cerminan bangsa dan negara dalam menghargai jasa jasa pemimpinnya. Serta kami berharap Pemerintah dan Lembaga terkait dapat segera MENETAPKAN Alm. Jendral TNI (Purn) H.M. Soeharto sebagai PAHLAWAN NASIONAL," papar Hendri untuk FORSIKAS NUSANTARA 2025.

 

Sebagai informasi, organisasi yang tergabung dalam Forum Silaturahim Kajian Strategis Nusantara 2025 : KORNAS MERAH HATI ( Koordinator Nasional Relawan Merah Hati Indonesia), Pejuang Bangsa 08, IKALUM FH UMP JABODETABEK (Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang Jabodetabek), HPK ( Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 ), PB IPI ( Pengurus Besar Ikatan Paritrana Indonesia ).