Notification

×

Iklan

Iklan

Ratusan Warga Sidoarjo Bakal Berunjukrasa Bela Sekuriti Perum CGS yang Dipecat Tanpa Alasan Mendasar

Senin, 25 Maret 2024 | 18:56 WIB Last Updated 2024-03-25T16:26:07Z

Warga penghuni Klaster Greenhill dan The Orchard Perumahan CGS saat menemui pihak outsourcing sekuriti.

AKURATNEWS.IDSIDOARJO - Ratusan warga dari Sidokepung bersama penghuni Klaster Greenhill dan The Orchard Perumahan Citra Garden Sidoarjo (CGS) bakal menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor PT Cahaya Fajar Abaditama (CFA) selaku pengembang perumahan elit yang berlokasi di Entalsewu, Buduran ini.


Mereka mempersoalkan dugaan tindakan pemecatan terhadap salah seorang sekuriti (petugas keamanan) di kawasan Perumahan CGS, Andi Kusen, warga Sidokepung oleh pihak outsourcing (penyedia alih daya sekuriti yang ditunjuk manajemen pengembang perumahan CGS), diketahui tanpa alasan mendasar.


Demikian dikemukakan pengusaha asal Sidokepung, Handoko, didampingi Hj Khusnul Khotimah, Ketua RT di Klaster Greenhill dan The Orchard Perumahan CGS  pada awak media siber ini, Senin (25/3/2024).


"Kami menilai alasan pemberhentian Andi sebagai sekuriti terbilang berlebihan. Masa' cuma sekedar tertidur di kursi sebentar aja atau merokok dijadikan alasan dia diberhentikan dari pekerjaannya. Dia ini lo bekerja selama 12 jam/shift, bayangkan?" ungkapnya.


Selain itu, tambah Handoko, ketika Andi berhalangan masuk kerja, karena sakit.


"Walaupun dia sudah menyerahkan surat keterangan dokter, malah tidak digubris. Gajinya tetap dipotong Rp 200 ribu. Manusiawikah?" imbuhnya.


Akibat perlakuan tidak wajar yang dialami Andi tersebut, Handoko menegaskan, ratusan warga membubuhkan tanda tangan pada secarik kertas yang tertuang pernyataan berisi penolakan pemecatan sekuriti, Andi Kusen.


"Ini fakta lo. Ingat, sekuriti ini dibayar dari iuran warga," tandasnya.


Hal senada dikatakan Hj Khusnul Khotimah. Dia mengingatkan, agar pihak outsourcing tidak gegabah membuat keputusan, karena sebagian warga sudah bersepakat, apabila aspirasinya tidak diakomodir, maka mereka tidak mau membayar uang IPKL.


"Kami akan kelola sendiri untuk keamanan dan sampah warga. Kami sudah berkomunikasi dengan mereka yang berkompeten, lebih murah dan save," tuturnya. (Way)