Notification

×

Iklan

Iklan

Realisasi EBT di 2023 Gambaran Kompetitif dan Persaingan Positif Energi

Selasa, 16 Januari 2024 | 19:49 WIB Last Updated 2024-01-16T12:49:59Z

Menteri ESDM saat memberikan keterangannya kepada awak media/foto by Rangga


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2023 mencapai 13.155 Mega Watt (MW). Tambahan pembangkit EBT sebesar 539,52 MW di tahun 2023, diantaranya berasal dari PLTP Sorik Marapi 4 sebesar 39,6 MW, PLTM Tongar sebesar 6,5 MW, PLTBg sebesar 3,9 MW, dan 192 MW untuk PLTS Terapung Cirata.


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menyampaikan sebagai salah satu proyek strategis nasional, PLTS terapung Cirata dengan total kapasitas 145 MW dengan tarif listrik sebesar 5,8 USD/kWh membuktikan bahwa pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) makin kompetitif dan bisa bersaing dengan energi fosil. 


"Kita akan banyak kembangkan proyek-proyek seperti ini," ungkap Arifin, kepad awak media beberapa waktu lalu. 


Pengembangan energi terbarukan skala besar terus dilakukan untuk menekan biaya pembangkitan listrik EBT sehingga lebih kompetitif. Potensi pengembangan PLTS Atap dan PLTS Terapung terus didorong di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Program mandatori biodiesel juga terus ditingkatkan. 


Realisasi pemanfaatan biodiesel sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar 12,2 juta Kilo Liter. Capaian tersebut menghasilkan penghematan devisa sebesar Rp120,54 triliun (USD7,9 miliar), peningkatan nilai tambah Rp15,82 triliun, dan penyerapan tenaga kerja lebih 11 ribu (off-farm) orang dan 1,5 juta (on-farm). Pada tahun 2024, pemanfaatan biodiesel ditargetkan mencapai 11,3 juta KL.


Salah satu kinerja apik adalah penurunan intensitas energi final sebesar 0,89 Setara Barel Minyak (SBM)/miliar rupiah atau 111,76% lebih efisien dari target 0,80 SBM/miliar rupiah. Penghematan ini berasal dari 331 perusahaan dengan konsumsi energi lebih dari 6.000 Tonne Oil Equivalent (TOE). 


"Kita harapkan partisipasi dari seluruh pelaku industri untuk melalukan program yang sama," harap Arifin.


Upaya menurunkan CO2 juga menjadi catatan manis bagi Pemerintah di 2023, dengan penurunan sebesar 127,67 juta ton CO2 atau melebihi dari target sebesar 116 juta ton CO2. Sedangkan pada tahun 2024 ditargetkan penurunan CO2 sebesar 142 juta ton. Hal ini sejalan dengan realisasi bauran EBT pembangkit listrik yang melebihi target, yaitu 13,1%.



Untuk mengakselerasi target bauran EBT pada target tahun 2024 sebesar 19,5%, Kementerian ESDM mendorong pelaksanaan pembangunan pembangkit EBT melalui RUPTL, implementasi program PLTS Atap, konversi pembangkit diesel ke EBT, program Mandatori B35, program Co-Firing Biomassa pada PLTU, penyediaan akses energi modern melalui EBT di lokasi 3T, eksplorasi panas bumi oleh pemerintah, serta pemanfaatan EBT off grid dan pemanfaatan langsung.


Salah satu terobosan terbesar adalah adanya mekanisme perdagangan karbon menjadi salah satu alternatif pembiayaan transisi energi. Pada phase pertama di tahun 2023, terdapat 99 PLTU yang menjadi peserta perdagangan karbon dengan total kapasitas 33,5 GW. 


Saat ini, PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 serta PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang telah terdaftar dalam Bursa Karbon Indonesia dengan total volume 2,64 juta ton CO2e. 


"Penerapan pajak karbon belum kita mulai, tapi kami sudah menyiapkan mekanismenya," ungkap Arifin.


Mineral dan Batubara


Pada tahun 2023, realisasi pemanfaatan batubara domestik atau DMO mencapai 213 juta ton adari produksi sebesar 775 juta ton. Di tahun 2024, Kementerian ESDM akan memprioritaskan kebutuhan batubara untuk pemenuhan kepentingan dalam negeri dengan target DMO sebesar 181,28 juta ton dari total produksi 770 juta ton.


"Tren naik ini karena adanya demand listrik dan tambahan proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru dari program 35.000 MW," rinci Arifin.


Perbaikan tata kelola juga terus dilakukan seiring mengoptimalkan penerimaan negara melalui ekosistem SIMBARA (Sistem Informasi Mineral dan Batubara). 


Upaya ini dilakukan guna meningkatkan kepatuhan pelaku usaha, efektivitas pengawasan, pengawalan kebijakan pemerintah, meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelaku usaha, dan memanfaatkan Satu Data Minerba. 


"Sistem ini sangat perlu sehingga tidak terjadi (simpang siur) overlapping informasi," jelas Arifin.


Sementara hilirisasi mineral tetap mendapatkan perhatian utama. Terdapat 16 pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter) terintegrasi. Hingga tahun 2023, telah terdapat 5 smelter yang telah beroperasi dan 11 lainnya dalam proses konstruksi.


Kegeologian


Kementerian ESDM terus melakukan mitigasi melalui pengembangan sistem peringatan dini, tanggap darurat, penyelidikan, pemetaan, dan sosialisasi. Selama tahun 2023, tercatat adanya erupsi di 8 gunung api, 810 gerakan tanah, 251 kali gempa bumi tektonik dengan magnitudo >MW, dan 30 kalo gempa merusak dan tidak terjadi tsunami.


Sepanjang tahun 2023 dilakukan pula pembangunan jaringan Pemantauan Air Tanah dan stasiun pengamatan penurunan permukaan tanah sebanyak 20 unit di 6 kabupaten/kota; penambahan 4 (empat) Geopark Global UNESCO yaitu Maros Pangkep, Ijen, Merangin, dan Raja Ampat dan 1 (satu) Geopark Nasional yaitu Geopark Nasional Ujung Kulon; penetapan 236 lokasi situs warisan geologi (Geoheritage) di seluruh wilayah Indonesia.


"Kita harus melakukan program-program yang masif untuk memonitor dan melakukan mitigasi bencana geologi. Kita juga berupaya meningkatkan sistem, menyiapkan personil, dan sinergi lintas institusi," kata Arifin.


Pemerintah juga melakukan penataan perizinan air tanah. Sampai dengan 30 Desember 2023, jumlah permohonan izin pengusahaan air tanah mencapai total 8.047 dari seluruh wilayah Indonesia Saat ini yang kita selesaikan. 


"Makanya reservasi air tanah harus menjadi program utama kita," jelas Arifin.


Pengembangan SDM ESDM


Selama tahun 2023, Kementerian ESDM telah melakukan berbagai pelatihan, sertifikasi kompetensi, serta menyelenggarakan pendidikan vokasi. Terhitung pelatihan bagi masyarakat umum dilaksanakan bagi 1.689 orang, pelatihan ASN bagi 22.452 orang, dan pelatihan industri sebanyak 33.229 orang.


"(Partisipasi) ini melebihi dari target yang ditentukan di awal. Kita tingkatkan terus sehingga mamfaatnya dirasakan betul oleh masyarakat dan ASN," jelas Arifin.


Sertifikasi kompetensi dilakukan bagi 28.558 orang, serta pendidikan vokasi melalui PEM Akamigas sebanyak 1.109 mahasiswa, dan PEP Bandung 306 mahasiswa.