Notification

×

Iklan

Iklan

Pusat Data Komprehensif Fokus Utama Percepatan Transformasi Digital

Jumat, 03 November 2023 | 20:43 WIB Last Updated 2023-11-03T13:43:27Z

Menteri Komunikasi dan Informastika RI, Budi Arie Setiadi/dok. FMB9


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun Pusat Data Nasional (PDN) yang komprehensif.


Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa pembangunan PDN penting untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia. Pusat Data merupakan infrastruktur penting yang digunakan untuk menyimpan, memproses, dan menyebarkan data digital.


"Pusat data informatika tiap daerah kan harus ada. Pusat Data Nasional kita rencanakan bangun di tiga tempat, di Cikarang, Batam dan di IKN Nusantara," ujar Budi Arie dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ‘Infrastruktur Digital Menuju 100 Smart City’, Jumat (3/11).


Menurutnya, dengan adanya transformasi digital, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) membutuhkan konsolidasi semua pusat data di berbagai daerah untuk meningkatkan keamanan data digital pemerintah.


“Saat ini, terdapat lebih dari 27.000 situs website dan server pemerintah yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini membuat keamanan data digital pemerintah menjadi rentan terhadap serangan siber,” sebut Budi Arie.


Di samping pengembangan PDN, menurutnya konektivitas digital juga menjadi tantangan utama Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadi negara maju. Dia menilai ada tiga aspek konektivitas digital yang perlu diperhatikan, yaitu kapasitas, coverage, dan kualitas.


Dalam konteks transformasi digital, Budi menambahkan, konektivitas memiliki peran yang sangat penting. Konektivitas yang cepat dan merata akan membuka peluang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.


Hanya saja, Budi Arie menilai salah satu tantangan terbesar dalam transformasi digital Indonesia adalah membangun masyarakat digital yang produktif dan positif.


"Padahal, transformasi digital yang tengah dicanangkan pemerintah dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, dan aksesibilitas" ujarnya.


Namun, Budi Arie mengingatkan, manfaat ini hanya bisa dicapai jika masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital secara produktif. Selain produktif, masyarakat digital juga harus positif.



“Kementerian Kominfo ini kan enabler, fasilitator dan regulator menuju transformasi digital. Prinsip kami harus inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan. Itu penting,” imbuh dia.

 

Pembangunan SDM


Untuk mendorong SDM yang cakap digital, Kominfo juga telah meluncurkan dua program pendidikan dan pelatihan di bidang digital, yaitu Digital Talent Academy (DTA) dan Digital Entrepreneurship Academy (DEA).


Kedua program ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang digital, yang akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.


Namun, Budi Arie mengingatkan, penggunaan teknologi digital juga harus dijaga agar tidak mengarah ke hal-hal negatif, seperti penyebaran ujaran kebencian, fitnah, dan konten negatif lainnya.


"Bagaimana bisa Indonesia yang sudah terkenal sebagai negara yang begitu santun, menjadi kebun binatang penuh sumpah serapah di ranah digital?” tanyanya.


Dia menambahkan, dari penelitian Microsoft, Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara dalam hal penggunaan ruang digital yang tidak sopan.


Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia menggunakan ruang digital secara negatif. Salah satu faktornya adalah penggunaan akun palsu.


"Banyak sekali akun-akun yang menggunakan nama samaran, sehingga mereka bukan diri mereka sebenarnya," kata Budi Arie.


Faktor lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan ruang digital secara positif. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan ruang digital secara lebih teduh dan sejuk.


"Kita bukan negara digital barbarian," tegas Budi Arie.


Budi Arie mengatakan bahwa transformasi digital Indonesia adalah jalan panjang yang menantang. Jika semua pihak bekerja sama, maka transformasi digital menuju Indonesia Maju 2045 dapat diwujudkan.


Sementara itu menurut Executive Director Comsnets Representative ID, Ade Melita, salah satu kunci untuk mengakselerasi transformasi digital di Indonesia adalah dengan membangun banyak silicon valley di Indonesia.


"Kita bisa mulai membuat banyak silicon valley harusnya karena negara kita kan luas nih, harusnya banyak silicon valley. Kita punya potensi itu,” ujarnya.


Ade mengatakan bahwa pembangunan silicon valley di Indonesia harus dimulai dari pendidikan. Untuk itu pemerintah dan swasta perlu bekerja sama untuk membangun pusat-pusat pendidikan teknologi di berbagai daerah di Indonesia.


Sebagai informasi, isu mengenai transformasi digital juga akan menjadi pembahasan dalam diskusi bertajuk “How To Build Sustainable Infrastructures Through Automation and Digitalization”, yang akan berlangsung pada 8—10 November 2023 di Uluwatu, Bali.


Acara tersebut akan menjadi forum teknologi dan bisnis yang mempertemukan para pakar Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), peneliti, akademisi, pemerintah, regulator, pelaku industri, juga investor.


Diskusi tersebut merupakan hasil kerja sama COMSNETS di Indonesia dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), serta didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.