Notification

×

Iklan

Iklan

Jadi Irup HUT Ke 77 Bhayangkara, Presiden Jokowi Tegas Ingatkan Polri Hal Ini

Sabtu, 01 Juli 2023 | 20:54 WIB Last Updated 2023-07-01T16:56:04Z

Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara HUT ke 77 Bhayangkara saat menyampaikan amanat. Tampak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (berdiri, kiri) mendampinginya.

AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Setiap saat tugas anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersentuhan dengan rakyat. Yakni, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Tapi, di saat yang sama Polri juga diawasi oleh rakyat.


Demikian amanat Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara peringatan HUT ke 77 Bhayangkara yang mengusung tema "Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju", bertempat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (1/7/2023).


Turut mendampingi penyampaian amanat Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.


"Hati-hati, sekarang ini segala sesuatu bisa direkam dan disebar-luaskan. Gerak-gerik Polri sekecil apapun tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Sehingga kepercayaan pada Polri akan selalu diuji. Seberapa tinggi tingkat kepercayaan dan kepuasan rakyat, itu hal yang penting. Dan, saya senang kepercayaan rakyat terhadap Polri sudah naik dari 60% menjadi di atas 70%. Ini perkembangan yang baik, tapi masih harus terus ditingkatkan," tandasnya disambut applaus para hadirin.


Presiden Jokowi pun mengingatkan, Polri musti memperbaiki dan berbenah diri, serta melakukan reformasi di segala lini.


"Semua program pemerintah butuh dukungan Polri. Sehingga, saya perlu tekankan, kewenangan dan kekuatan Polri itu besar, ini harus digunakan secara benar. Jangan ada yang disalahgunakan dan jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah tumpul ke atas. Karena, Masyarakat membutuhkan rasa aman, keadilan dan diayomi. Saya minta Polri, jangan abaikan ini. Polri harus mampu memberikan kepastian perlindungan, hukum serta berusaha bagi masyarakat dan pengusaha," tegasnya.


Ditambahkan, tantangan Polri ke depan semakin berat, bukan semakin ringan. Karenanya, masalah kamtibmas harus dikawal ketat, penanganan isu-isu harus dikawal cepat, program prioritas nasional dan ibukota baru nusantara harus dikawal serius, kualitas layanan harus ditingkatkan dan kejahatan dengan teknologi canggih harus diantisipasi.


"Semua ini dibutuhkan kesigapan dan kecepatan, butuh penguasaan teknologi dan inovasi, serta butuh komunikasi publik yang baik," imbuhnya.


Lebih lanjut Presiden Jokowi menuturkan, institusi Polri itu ibarat sapu lidi. Masing-masing lidi harus bersih, lurus dan kuat yang diikat dengan kesatuan dan sinergitas.


"Tidak boleh ada lagi blok-blokan, patron-patronan, kualitas SDM harus dijaga sejak rekruitmen. Sistem promosi harus diperbaiki, pengawasan harus diperketat dan pendisiplinan harus diperkuat," pungkasnya.