Notification

×

Iklan

Iklan

Buka Bersama FAPII, Pendidikan dan Kebudayaan Jadi Isu Pertemuan

Senin, 03 April 2023 | 17:11 WIB Last Updated 2023-04-03T10:22:34Z

Iftar Forum Alumni Pelajar Islam Indonesia (FAPII). 


AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Momen Bulan Ramadhan tak disia-siakan oleh Forum Alumni Pelajar Islam Indonesia (FAPII). Sebagai wadah berhimpun para alumni PII, bertepatan Minggu, 2 April 2023, sejumlah presidium FAPII dan Alumni serta kader PII yang masih beraktivitas di struktur Pengurus Besar PII, turut hadir dalam ajang silaturahmi ini. 


Sejumlah alumni PII lintas generasi dan profesi, seperti Imam Besar FAPII Fami fachrudin (Pengusaha) Jamaluddin Malik (Komisaris PT DI), Agus Jabo (Ketua Umum PRIMA), Yono (Fungsionaris KB PII, Pegiat Sosial), Bagyo (Trainer), Darwin (Tokoh Pergerakan PII), Didi Rosidi ( Komut Jasa Tirta Energi) dan Rafani Tuanus (Ketua Umum PB PII), turut ambil bagian gelaran iftar dengan dikemas penyampaian Testimoni. 


Dalam sambutannya, Fungsionaris KB PII yang akrab dipanggil Mas Yono, ini menyampaikan,  bahwa Alumni dan kader harus terus berkolaborasi dalam agenda sosial dan kebangsaan dan terus memahami dengan benar nilai-nilai islam dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara.


“Di sebuah negara islam belum tentu nilai islam itu bertumbuh dengan baik, melainkan di negara sekuler seperti Taiwan nilai-nilai islam bisa bertumbuh dalam kehidupan sosial mereka,” ujarnya disampaikan di Digra Coffee, Jakarta Selatan.

 

Mengungkap cita-cita PII, Imam Besar FAPII Fami Fachrudin, menyampaikan agar para alumni PII dapat memperjuangkan Cita-cita PII, yakni kesempurnaan Pendidikan dan Kebudayaan lebih giat lagi. 


“Cita-cita PII hanya dapat dieksekusi oleh para alumni PII itu sendiri, hal ini dibuktikan dengan gerakan FAPII dalam melaksanakan kerja sama dengan beberapa Ormas dalam hal pendidikan masyarakat arus bawah, melalui pelatihan-pelatihan yang sudah dilaksanakan di 7 angkatan,” ungkapnya. 


“Selanjutnya FAPII juga akan melakukan pelatihan bagi Guru-guru, dalam rangka menyongsong era digital,” lanjut Fami. 


Sementara itu, dalam tausyiahnya,  Agus Jabo memaparkan, dalam rangka melawan kaum oligarki maka para alumni PII harus membentengi diri dengan keyakinan Tauhid yang kokoh serta tafsir sejarah bangsa sebagai modal historis dan moral bangsa yang berbasis ketuhanan.


“Kita tidak bisa membangun negara ini dengan meniru pola eropa atau Korea. Negara-negara besar mereka bisa tumbuh dengan pesat, karena mereka mengenali identitas kebangsaan mereka. Oleh karena itu, membangun Indonesia harus berangkat dari akar historis negeri ini, dari spirit kebatinan yang bersumber dari spritual religiusitas ke kesadaran nalar yang tumbuh melalui gerakan gotong royong,” paparnya.  


Menanggapi apa yang disampaikan rekan sejawatnya, Jamaluddin Malik dengan penuh antusias menyemangati para alumni dan kader PII yang hadir di acara buka bersama. 


Dia menegaskan, sebagai kader PII harus bangga, yang mana bercita-cita mewujudkan kesempurnaan Pendidikan dan kebudayaan, harus merebut untuk berjuang di sudut-sudut yang lain.


“Jadi kita jangan hanya mengekor di garis yang sama, dalam hal ini kepada senior atau keluarga besar saja. Tetapi, kita berani mengambil peran di sudut yang lain dalam rangka mewarnai gerakan kebangsaan,” tegasnya.

 

“Seperti saat ini dilakukan oleh mas Jabo dengan pintarnya. Beliau sebagai Alumni PII yang militan mampu memperjuangkan Partai besutan beliau yakni PRIMA lolos verifikasi administrasi,”lanjut Jamal. 


Tak ketinggalan, Bagyo yang merupakan trainer dari organisasi ini, mengingatkan untuk membaca ulang bagaimana konsep training PII.


“Untuk persoalan pentrainingan, agar kader PII membaca ulang konsep dasar training PII supaya tidak gagap dalam menghadapi pergerakan zaman dan problem keumatan,” pungkasnya.


Dalam kesempatan ini para anggota yang hadir turut menyanyikan Himne PII sebagai wujud rasa syukur sebagai kader umat dan bangsa, dalam memikul amanah sebagai katalisator anak bangsa serta umat islam. 


Acara pun ditutup dengan Doa dari Habib Humed Tokoh Dakwah PII asal Cirebon, Jawa Barat.