Ilustrasi anak-anak yang hidup dalam garis kemiskinan/pixabay
AKURATNEWS.ID, ARAB – Jika menyebut Negara Arab, mungkin setiap orang akan beranggapan setiap warga masyarakatnya sudah mendapatkan kehidupan yang layak, di tengah Negara Arab diketahui sebagai penghasil minyak terbesar di dunia.
Namun, kenyataan terkait perekonomian masyarakat Arab
diungkapkan oleh Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
Asia Barat (ESCWA), yang mana ratusan juta penduduk di Arab berada di dalam
garis kemiskinan.
Laporan dari badan PBB yang dilansir Sabtu (31/12/2022) itu
menyebutkan, sepertiga penduduk Arab hidup di bawah garis kemiskinan. Selama
tahun 2022 kemiskinan di negara-negara Arab meningkat manjadi 130 juta orang.
Lebih jauh dari data PBB tersebut juga disebutkan, pengangguran
di kawasan Arab menjadi yang tertinggi di dunia pada 2022, yakni sebesar 12
persen.
“Kemungkinan terjadi sedikit penurunan pada 2023 menjadi
11,7 persen,” kata ESCWA, dilansir dari antara.
Walau demikian, menurut ESCWA, ekonomi di kawasan tersebut
diproyeksikan tumbuh 4,5 persen pada 2023 dan 3,4 persen pada 2024 meski
terjadi gangguan selama pemulihan ekonomi global.
Perang Ukraina Berdampak
Ketua tim penyusun laporan ESCWA tersebut Ahmed Moummi
mengatakan, meski prospek pertumbuhan ekonomi di kawasan itu positif, terjadi
perbedaan yang signifikan di masing-masing negara, yang diperparah oleh perang
di Ukraina.
“Situasi saat ini memberikan peluang bagi negara-negara Arab
penghasil minyak untuk mendiversifikasi ekonomi mereka di sektor energi dengan
mengumpulkan pasokan dan berinvestasi di proyek-proyek yang menghasilkan
pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan,” katanya.
ESCWA merupakan satu dari lima komisi regional PBB yang
mendukung pembangunan ekonomi dan sosial yang inklusif dan berkelanjutan di
negara-negara Arab. Badan PBB itu juga bertugas meningkatkan integrasi kawasan.