Notification

×

Iklan

Iklan

Jelang Gelaran Halal Bihalal dan Sarasehan Girigahana, Para Pihak Lakukan Pertemuan

Sabtu, 20 April 2024 | 21:16 WIB Last Updated 2024-04-20T14:16:12Z

Jelang Halal Bihalal dan Sarasehan Girigahana Indonesia/Ist/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Girigahana Indonesia akan menggelar Halal Bihalal dan Sarasehan yang terbuka bagi seluruh matra pegiat alam bebas, sebagai upaya untuk melakukan peningkatan dan pengembangan nilai dari kegiatan alam bebas. 


Ketua Harian Girigahana Indonesia, Verly Nursanto saat ditemui hari ini Sabtu (20/4/2024) menyatakan menjelang Halal Bihalal dan Sarasehan Girigahana, yang akan berlangsung pada 27 April 2024, para pihak terkait telah melakukan serangkaian pertemuan.


"Pertemuan ini merupakan bagian dari tujuan diadakannya Halal Bihalal dan sarasehan itu. Dimana setiap matra yang masuk dalam kegiatan pegiat alam bebas akan diajak berkomunikasi untuk mempersiapkan satu wadah dimana setiap matra dapat melakukan pengembangan dari matra yang mereka tekuni," kata Verly atau akrab dipanggil Quick. 


Ia menyebutkan komunikasi yang dilakukan saat ini diharapkan mampu mengembangkan kegiatan pegiat alam bebas, ke ranah edukasi.

Verly Nursanto


"Jika saat ini, pegiat alam bebas itu ranahnya olahraga dan wisata, kedepannya kami berharap bisa menjadikan kegiatan di alam bebas juga masuk dalam ranah edukasi, melalui program experiental education," ungkapnya.


Verly menyatakan dengan masuknya kegiatan alam bebas ke ranah edukasi, akan menjadi added value atau nilai tambah bagi kegiatan yang mereka lakoni.


"Komunikasi yang sedang berlangsung saat ini diharapkan dapat membentuk suatu kesepakatan dalam upaya pengembangan kegiatan alam bebas yang sudah ada saat ini. Dampak positif pengembangan ini tentu saja bukan hanya untuk para pegiat alam bebas tapi juga para konsumen, yang selama ini menggunakan jasa para pegiat itu," ungkapnya lagi. 


Praktisi Experiental Education, Ivan Tawas (Ibe) menyatakan bahwa selama ini para pegiat alam bebas hanya melakukan satu program dalam setiap kegiatannya. Yaitu program wisata atau rekreasi. 


"Padahal ada tiga program lainnya, yang juga bisa dilakukan dengan menerapkan experiential education. Yaitu, pendidikan, pengembangan, dan terapi," kata Ibe.


Ia menyatakan dengan menerapkan experiental education, diharapkan pegiat alam bebas dapat menyentuh program pendidikan, pengembangan, dan terapi. 


"Selama ini, tiga program ini dipegang oleh Konsultan Manajemen, sementara pelaku usaha kegiatan alam bebas hanya menerima bagian kecil dari rangkaian acara tersebut," ucapnya. 


Ivan Tawas (Ibe)

Oleh karena itu, Ibe berharap dengan dilakukannya komunikasi intens sebelum kegiatan Halal Bihalal dan Sarasehan Girigahana, semua pihak yang diajak untuk bersilaturahmi dapat sepakat untuk mulai menambahkan added value atau nilai tambah pada kegiatan alam bebas yang mereka lakoni. 


"Dengan memberikan added value pada layanan mereka, maka para pegiat alam bebas ini akan mampu memberikan lebih kepada para konsumennya. Itu artinya, bukan hanya terlibat dalam membangun SDM negara ini tapi juga berpeluang meningkatkan nilai ekonomi dari kegiatan yang mereka lakoni itu," tandasnya.