Notification

×

Iklan

Iklan

Komitmen Berinovasi, Universitas MH Thamrin Gelar Pameran Aplikasi Kesehatan

Senin, 26 Februari 2024 | 17:57 WIB Last Updated 2024-02-26T10:57:38Z

Ki-Ka: Rektor UMHT dr. Daeng Mohammad Faqih, Ketua Yayasan Abdul Razak, drg. Abdul Firman, saat meresmikan pembukaan pameran prototype mahasiswa Keperawatan UMHT/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Universitas Mohammad Husni Thamrin (UMHT) berkomitmen menciptakan inovasi di bidang informasi Keperawatan dengan menggelar pameran  prototype hasil karya 102 mahasiswa Program Reguler yang terbagi  dalam 12 kelompok. 


Pameran prototype aplikasi digelar dalam rangkaian perayaan prestasi mahasiswa Keperawatan UMHT yang telah menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), atas terbitnya buku "Curhatan MESRA (Menulis Bersama) Sang Perawat: Cerita Inspiratif Perawat dalam Perjalanan Seumur Hidup" sebagai buku Antologi Karya Mahasiswa Keperawatan Terbanyak. 


Prototype yang dipamerkan meliputi solusi inovatif dalam bidang keilmuan Keperawatan Medical Bedah, Keperawatan Dasar, Keperawatan Metamitas, Keperawatan Jiwa, dan Keperawatan Komplementer.


Kreativitas mahasiswa dituangkan dalam beberapa prototype aplikasi kesehatan berjudul Healty Home (Perawat Luka), Monby (Perawatan Bayi), Si Rati (Istirahat dan Tidur), Sijala (Olahraga Jantung), Piyu (Aplikasi Pijat), Medi-Click (Cara Benar Pemberian Obat), Abubi (Ibu Hamil), Sagu (Gula Darah), Tulali (Tuberkolosis), Hi-Certime  (Hipertensi), Betari (Penghitungan Kalori dan Berat Badan Ideal), Singgah (Ketenangan Jiwa).


Rektor UMHT, dr. Daeng Mohammad Faqih, S.H, M.H., mengatakan pengembangan potensi mahasiswa dalam berkreativitas dan inovasi dituangkan juga dalam bentuk lain dengan membuat prototype yang berkaitan dengan dunia Informasi Teknologi (IT). Dengan harapan dapat membantu masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi kesehatan  karya para mahasiswa.


Maka itu, kata Daeng, UMHT mendorong mahasiswanya membuat prototype aplikasi berkaitan dengan kesehatan yang dapat membantu masyarakat. Misalnya, untuk monitor jantung, monitor supaya makanan tidak melampaui batas kadar gula yang tinggi. Ini agar diabetesnya terjaga. Selain itu juga bagaimana merawat bayi yang betul. 


"Kita dorong mahasiswa untuk membuat aplikasi-aplikasi itu. Sekarang sudah mulai ada sekitar 11 aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa. Ini akan kita dorong lebih banyak lagi mahasiswa membuat aplikasi yang berkaitan dengan kesehatan,"  ujar Dr. Daeng kepada awak media di auditorium Dr.Abdul Radjak di UMTH, Jakarta Timur, Kamis (22/2/2024).


Lebih lanjut Daeng menyatakan, upaya mendorong mahasiswa berkreasi dalam membuat prototype aplikasi ini sesuai dengan peraturan baru pemerintah yang berkaitan dengan Tugas Akhir (TA) mahasiswa. Selain membuat skripsi, tugas akhir juga boleh dalam bentuk lain. Misalnya laporan kasus, membuat prototype aplikasi supaya variasi dari tugas akhir itu lebih banyak. Ini peraturan baru  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 


"Ini menunjang kreativitas mahasiswa. Jadi  bukan hanya skripsi yang didorong, tapi dalam bentuk lain juga," ungkap Dr. Daeng.


Dalam pembuatan prototype aplikasi kesehatan ini, jelasnya lagi, merupakan mini projek yang dapat dikerjakan secara kelompok oleh mahasiswa. 


"Membuat aplikasi yang dipamerkan ini, kami dorong mahasiswa berkreasi dan inovasi dengan bekerja dalam satu tim," ujarnya.




Bagaimana UMHT mendorong mahasiswa mampu bekerja dalam satu tim membuat aplikasi menurut Dr. Daeng, merupakan pembelajaran yang bagus untuk mempersiapkan lulusan UMHT. 


"Yakni, selain inisiatifnya bagus berani menyampaikan ide dan gagasan yang kreatif dan inovatif dalam satu pemikiran cemerlang yang dituangkan dalam prototype aplikasi kesehatan," kata Dr. Daeng


drg.Abdul Firman perwakilan dari Yayasan Abdul Radjak, mengatakan, semua lini kehidupan pasti akan dipengaruhi oleh  IT, termasuk juga sektor kesehatan terutama di bidang perawatan. 


"Seperti kita tahu di rumah sakit atau klinik, itu yang paling banyak adalah perawat. Kita di Universitas HM Thamrin, khususnya prodi program studi Keperawatan, kita selalu berusaha menjadi yang terdepan dan terbaik dalam memberikan ilmu Keperawatan," ujar drg.Abdul.


Sehingga menurutnya, prototype aplikasi hasil karya mahasiswa yang dipamerkan merupakan inovasi yang sangat bagus dalam pengembangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 


"Ini salah satu inovasi yang dilakukan, baik  oleh pimpinan maupun staf pengajar. Jadi, saya apresiasi inovasi ini," kata drg.Abdul.


Karena menurutnya, di zaman sekarang sudah menjadi keniscayaan bahwa teknologi dibutuhkan di segala lini kehidupan.


"Suka tidak suka, itu sudah jadi keniscayaan. Sudah tidak bisa lagi menapikkan atau mengenyampingkan bahwa tidak mau melihat kemajuan teknologi akan mempengaruhi. Makanya perawat itu harus terdepan juga dalam  menguasai teknologi," ujarnya.


Apalagi  sekarang ini menurutnya, sudah ada peraturan dari Kementerian Kesehatan bahwa electronic medical record juga menjadi keharusan.  


"Kalau dulu dokter atau perawat itu harus banyak nulis. Sekarang nulis itu harus sambil ngetik. Ini yang harus dibiasakan saat mereka mengikuti pendidikan. Jangan sampai mereka bekerja di rumah sakit atau klinik tapi gagap teknologi," pungkasnya.