Notification

×

Iklan

Iklan

Jangan Anggap Kasus Trauma, Sekecil Apapun

Kamis, 08 Februari 2024 | 07:58 WIB Last Updated 2024-02-08T00:58:14Z

Dokter Spesialis Bedah Saraf, RS Harapan Keluarga Member of Radjak Hospital, dr. SM Tunggul Mangaradja Marpaung, SpBS/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, CIKARANG - Masyarakat diimbau untuk tidak mengganggap enteng kasus trauma yang dialaminya. Karena trauma sekecil apa pun dapat memiliki potensi menimbulkan keluhan pada fungsi tubuh di kemudian hari. 


Dokter Spesialis Bedah Saraf, RS Harapan Keluarga Member of Radjak Hospital, dr. SM Tunggul Mangaradja Marpaung, SpBS, menjelaskan ada beberapa kasus trauma yang memiliki dampak setelah beberapa waktu berselang. 


"Saat menerima kasus trauma, yang pertama kali kami lakukan adalah menganalisa, mana yang pertama harus kita lakukan untuk menyelamatkan hidup pasien. Semaksimal mungkin, setelah itu, kita memastikan fungsi organ tubuhnya dapat kembali," kata dr Tunggul.  


Setelah perawatan, ia menyatakan mayoritas penderita trauma bisa kembali mendapatkan fungsi dari bagian tubuhnya secara normal. 


"Tapi ada beberapa kasus late-syndrome. Karena kita bicara tentang trauma ya, yang mengenai area dalam tubuh seseorang. Mungkin pada pusat traumanya sudah kita pulihkan, tapi tidak tertutup kemungkinan trauma itu menyebabkan area lain terdampak," ucapnya, kepada redaksi, baru-baru ini. 


Sebagai contoh, dalam kasus yang pernah ia tangani, seorang anak kecil mengalami trauma jatuh di area kepala. 


"Saat itu traumanya sudah pulih. Tapi kemarin, ibunya datang kembali ke saya, di saat anak itu sudah berusia 20 tahun dengan keluhan dementia. Kita coba analisa dan memang ada pengaruh dari kejatuhan itu terhadap munculnya dementia di usia muda," ucapnya. 


Oleh karena itu, ia meminta pada masyarakat yang mengalami trauma, untuk tidak menganggap enteng dan membiarkan trauma tersebut. 


"Misalnya, ada orang kepentok. Yang terlihat di pahanya paling hanya bundaran biru kecil, ya paling diameter setengah centimeter. Tapi, kalau kita lihat dalamnya, itu ukurannya bisa berkali-kali lipat," kata dr. Tunggul.