Notification

×

Iklan

Iklan

Pelibatan Kaum Ibu Dinilai Efektif Dalam Penanganan Kesehatan di Masyarakat

Selasa, 04 Juli 2023 | 06:41 WIB Last Updated 2023-07-03T23:41:40Z

Tenaga Kesehatan yang berasal dari kaum ibu dari Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Selatan, saat memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Status pandemic Covid19 telah dicabut, yang mana hal ini ditetapkan oleh badan kesehatan dunia WHO. Namun demikian, dengan pencabutan status ini menjadi kabar gembira, tentu saja timbul sejumlah pertanyaan, bagaimana dengan kondisi masyarakat Indonesia terkait perilaku hidup sehat?, karena notabene virus yang telah menyebabkan banyak kematian ini hidup berdampingan dengan masyarakat.


Dirjen Pencegahan & Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengungkap penetapan status covid19 menjadi endemi ini juga dilihat dari kasus harian yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami status nihil, atau tidak ada.


“Kebijakan mencabut pandemic, dasarnya kasus kita harian sudah mendekati nihil dan sudah betul-betul di bawah dari indikator WHO untuk level 1,” ungkap Maxi menjawab pertanyaan redaksi akuratnews.id dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "Resmi, Covid-19 Menjadi Endemi" Senin (03/7/23). 


Lebih jauh Maxi menjelaskan, selain itu daya tahan tubuh itu diukur, terkait antibodi Covid19. “Ternyata masyarakat kita itu 99 persen baik. Pengecekan tersebut dilakukan setiap enam bulan. Jadi sudah tiga kali kita mengukur, bukan cuma saat ini. Dan nanti kita juga dalam merekomendasi peraturan, kita juga akan disurveilan, salah satunya adalah enam bulan lagi kita akan diukur lagi,” lanjutnya.


Namun demikian Maxi juga mengingatkan, apa yang dilakukan pemerintah dalam peraturan ini tentunya tidak cukup. Perlu adanya tindak lanjut dalam menjaga kesehatan di masyarakat melalui perilaku hidup sehat. 


“Kalau dilihat sisi itu sudah bagus. Tetapi, apakah kita sudah harus yakin dengan itu?, Sudah cukup? Tentu yang paling ke depan saya kira perilaku hidup bersih masyarakat, itu tetap harus dilakukan. Karena yang sudah divaksin masih kena juga, tetapi memang lebih ringan mengurangi resiko,” katanya.


“Jadi lebih bagus kalau kita melakukan perilaku hidup bersih, kemungkinan kita tidak akan terpapar, masyarakat tidak akan terpapar. Sehingga kita bisa mempertahankan status tadi, bahwa prevalensinya itu tetap stabil,” lanjutnya.


Dia mengakui, dalam merubah perilaku memang tidak mudah. Menurutnya, Kementerian Kesehatan sebagai regulator kesehatan tidak mungkin bekerja sendiri. 


Dirjen Pencegahan & Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu


“Melibatkan tokoh-tokoh kunci itu ternyata banyak berhasil. Katanya kalau mau berhasil banyak, mungkin lebih banyak melibatkan ibu-ibu. Karena ibu-ibu itu sudah pasti anak-anaknya hampir semua patuh, sebagian suami juga patuh pada ibu-ibu, jadi gerakan ibu-ibu efektif sekali untuk semua program kesehatan,” imbuhnya.


Melibatkan ibu-ibu, masih kata Maxi, itu lebih efektif. Selain itu, para survivor kesehatan dalam hal ini juga menjadi salah satu kunci dalam mencapai suksesi kesehatan di masyarakat. 


“Bagi kelompok-kelompok masyarakat yang pernah mengalami sakit itu bisa merubah perilaku orang lain. Bukan hanya untuk covid. Tetapi penyakit seperti TBC, HIV menular yang stigmanya tinggi itu melibatkan mereka lebih efektif. Dan tidak lupa tentu yang paling penting juga peran teman-teman media dalam memberikan informasi, itu utama,” pungkasnya.