Notification

×

Iklan

Iklan

Tanggapi Soal Pencopotannya, Menteri Johny G Plate Klarifikasi Begini

Kamis, 05 Januari 2023 | 17:22 WIB Last Updated 2023-01-05T10:22:51Z

 

Menkominfo Johny G Plate/Kominfo: dok

AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johny G Plate membantah atas pencopotan dirinya dari jabatannya sebagai Menkominfo. Menteri menjelaskan, partainya dalam hal ini Nasdem sejak awal telah membangun koalisi, memperjuangkan capres bersama koalisi dan memenangkan Capres dan Cawapres koalisi di tahaun 2014 dan 2019.


“Melaksanakan pembangunan bersama-sama koalisi dengan baik, akan terus konsisten terhadap komitmen Nasdem. Bahwa penentuan anggota kabinet, perubahan anggota kabinet, adalah kewenangan prerogratif Presiden. Karenanya serahkan itu kepada bapak presiden untuk mengambil keputusan,” ujar Menteri, kepada awak media di Jakarta, Kamis (5/1).


Menteri Johny juga memberikan tanggapannya kepada siapapun yang memberikan statement terkait dengan kebijkan yang seharusnya menjadi prerogratif presiden.


“Kebijakannya jangan sampai ada presiden-presiden mendadak di republik ini. Presiden dadakan yang coba mengasumsi dirinya sebagai presiden atau mempengaruhi presidential right sebagai prerogratif presiden. Jangan! Serahkan itu pada presiden,” tegasnya.


Dirinya juga mengingatkan, Indonesia sekarang di bawah kepemimpinan presiden menghadapi tantangan dunia yang besar. Kemampuan Indonesia mengatasi masalah dunia yang berdampak kepada Indonesia. Reseliansi Indonesia yang kuat di berbagai sektor termasuk sektor ekonomi, yang pertama adalah Kabinet yang kompak, Pemerintahan dan warga Negara yang menjaga stabilitas negara dengan baik, stabilitas politik, menjaga soliditas nasional dan membangun kegotong royongan.


“Kegotong royongan inilah yang membuat kita ini sukses dalam menghadapi tantangan jaman. Jangan sampai, di mana butuh stabilitas politik, butuh stabilitas nasional, butuh kegotong royongan diganggu oleh isu-isu yang sepenuhnya menjadi hak prerogratif presiden,” imbuhnya.


“Lebih baik kita bangun soliditas itu. Kita bangun stabilitas itu. Bangun kegotong royongan, itu lebih penting,” lanjutnya.


Dia juga menyampaikan, bagaimana partai yang bagian dari koalisi harus menerima apa yang menjadi keputusan presiden nantinya.


“Bahwa yang menentukan kabinet, merubah kabinet adalah hak prerogratif presiden. Itu konstitusi. Semua partai tanpa terkecuali. Karena itu hak prerogratif presiden. Itu dilindungi konstitusi, jangan menabrak konstitusi,” tegasnya.


“Apalagi secara pribadi. Kita ini sebagai pembantu presiden, melaksanakan kebijakan presiden, sepenuhnya kepada pak Presiden. Apa pengaruhnya pendapat pribadi saya kepada presiden? Tidak ada pengaruhnya, yang ada itu keputusan presiden,” pungkasnya.


Kominfo Tegaskan Hoak


Dalam laman website kominfo.go.id, Kominfo juga menegaskan Hoaks, terkait video yang beredar yang akhirnya isu menjadi berkembang yang dikaitkan dengan isu pemecatan Menteri Johny karena membantu Anies Baswedan berkampanye.


“[HOAKS] Video Menkominfo Johnny G. Plate Dipecat karena Membantu Anies Baswedan Kampanye,” judul dalam unggahan video Kominfo.


Kominfo juga menjelaskan, beredar sebuah unggahan video Anies Baswedan saat berkunjung ke Papua dan memperlihatkan ribuan warga mengerumuni mobil Anies Baswedan. Pada unggahan video tersebut terdapat tulisan thumbnail "Pak Jokowi Pecat Jhonny G Fasilitas Negara Digunakan Untuk Kampanye Anies".


“Faktanya, klaim yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate karena menggunakan uang negara untuk kampanye Anies Baswedan adalah tidak benar,” tulis akun Kominfo.


Dilansir dari merdeka.com, tidak ada pernyataan Presiden Jokowi memecat Johnny G. Plate karena menggunakan fasilitas negara untuk kampanye Anies pada video yang beredar. Video tersebut berisi kedatangan Anies ke Papua dan sudah mengalami penyuntingan pada thumbnail.


“Kategori: Hoaks,” tegas Kominfo di akhir pengumumannya.