Ilustrasi pesta miras (istimewa)
AKURATNEWS.ID, INDIA - Minuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban. Tak tanggung-tanggung, puluhan pemuda harus menggelepar kehilangan nyawa, pasca menenggak minuman pembawa maut tersebut.
Sekitar 36 orang di negara bagian Bihar, India Timur meninggal dunia setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan. Namun informasi jumlah korban meninggal secara pasti masih simpang siur. Ada laporan yang menyebutkan korban tewas lebih dari 70 orang.
Dari keterangan yang didapat dari keluarga korban, tewasnya para pemuda dari beberapa desa itu akibat menenggak miras buatan lokal yang dikenal sebagai 'Mahua' atau 'Desi Daru' dalam pesta pernikahan pada hari Senin, 12 Desember 2022 lalu.
Akibat dari meminum miras oplosan itu, banyak pemuda mengeluh sakit perut, kehilangan penglihatan, dan mulai muntah. Kamis 15 Desember 2022, terkonfirmasi lebih dari 20 orang tewas dan jumlah korban meninggal terus bertambah hingga Sabtu 17 Desember 2022, termasuk 12 pasien dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Lebih dari dua lusin orang tewas dalam 48 jam terakhir," kata seorang pejabat polisi kepada AFP, Sabtu 17 Desember 2022.
Guna melakukan pemeriksaan, Polisi telah menahan lebih dari 100 orang terkait produksi ilegal dan penjualan miras dalam tiga hari terakhir, sementara 600 liter miras oplosan telah disita.
Pihak berwenang setempat juga telah menggunakan drone, helikopter, dan perahu motor untuk menindak pasar gelap.
Insiden terbaru ini hanyalah satu dari serangkaian kasus mematikan serupa, sebab kematian akibat minuman alkohol oplosan yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai 'minuman keras buatan negara' sering terjadi di India.
Kendati demikian, minuman keras oplosan itu tetap populer, terutama di daerah pedesaan yang miskin.
Miras oplosan diproduksi di desa-desa sebelum diselundupkan ke kota-kota, yang kemudian dapat dijual sekitar 10 sen dolar per gelas atau sekitar sepertiga dari harga minuman keras legal.
