Notification

×

Iklan

Iklan

Gandeng Universitas Budi Luhur LLDIKTI Wilayah III Gelar Diskusi Panel Soal Kehumasan

Rabu, 18 Juni 2025 | 15:35 WIB Last Updated 2025-06-18T08:35:13Z

Gandeng Universitas Budi Luhur LLDIKTI Wilayah III Gelar Diskusi Panel Soal Kehumasan
Deputi Rektor Non Akademik Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Deni Mahdiana, S.Kom., MM., M.Kom./Foto. Noorwan/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Pentingnya publikasi, menjadi salah satu fokus yang menjadi konsen Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI). Konsen ini diwujudkan oleh LLDIKTI, khususnya di wilayah III, dalam pengelolaan pengembangan Kehumasan dan Protokoler, dengan mengemas acara melalui diskusi panel, yang mana di tahun 2025 ini, Universitas Budi Luhur (UBL) dipilih untuk menggelar ajang bergengsi tersebut dengan menghadirkan para humas perguruan tinggi dalam pesertanya.


Sebagai unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang saat ini berubah nama Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), berperan dalam  meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di wilayah kerjanya, dalam setiap tahunnya melaksanakan monitoring dan evaluasi. 


"Tidak hanya untuk hal-hal akademik tapi juga hal yang non-akademik. Soal kehumasan, keprotokolan dan sebagainya. Seberapa aktif perguruan tinggi tersebut memanfaatkan media sosial, termasuk yang kita petakan setiap tahun. Sehingga dengan hasil itu kita punya peta. Kira-kira perguruan tinggi mana saja yang bisa dijadikan benchmark untuk lebih dari 240 perguruan tinggi di Jakarta," ungkap Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, Tri Munanto, SE., M. Ak., di sela-sela kegiatan di Kampus UBL, Jakarta (18/6/25).


Lebih jauh dia menjelaskan, kegiatan yang digelar dalam setiap tahunnya ini, UBL terpilih sebagai bagian dari reguleritas kegiatan untuk pemerataan di setiap perguruan tinggi.


"Tentu kami juga supaya merata. Tahun ini mungkin di Budi Luhur, tahun depan akan ada di Perguruan Tinggi yang lain, supaya semuanya kebagian. Tapi dasar pemilihannya adalah hasil monitoring dan evaluasi yang memang kami lakukan hampir setiap tahun," ujarnya.


Terkait dengan kegiatan kehumasan, Tri menjelaskan dalam artian indikator kinerja utama di Kemendiktisantek, untuk kehumasan, keprotokolan belum menjadi indikator kinerja utama di LLDIKTI.  


"Ini bagian dari fungsi dari LLDIKTI, di mana LLDIKTI sebagai fasilitator tentu tidak bisa bergerak sendiri. Melaksanakan fasilitasi,  tentu hasilnya kan perlu dipublikasi. Itu tidak bisa kami lakukan sendiri. Kami butuh bantuan, perguruan tinggi juga ikut serta untuk mempublikasikan program-program, capaian yang ada di masing-masing perguruan tinggi,  sehingga nanti ketika sampai di LLDIKTI, bisa menjadi satu rangkuman yang besar itu untuk dilaporkan kepada kementerian," paparnya.  


"Belum menjadi target. Dalam arti,  indikator kinerja itu tidak menjadi indikator kinerja, tapi itu bagian dari pertanggung jawaban kami sebagai fasilitator," lanjutnya.


Terkait harapan digelarnya acara diskusi panel ini, Tri menyampaikan, pihaknya dalam hal ini kementerian pendidikan tinggi baru saja mengalami transisi. Menurutnya, banyak hal yang perlu disamakan langkahnya, khususnya dalam konteks publikasi kehumasan.


"Dalam waktu dekat, Kemendiktisaintek akan mengeluarkan rencana strategis (RENSTRA)

5 tahunan. Di sana ada sasaran-sasaran strategis kementerian pendidikan tinggi.  Tentu kegiatan-kegiatan semacam ini menjadi satu forum yang sangat bermanfaat untuk semua pihak untuk kita sama-sama melihat apa saja sih yang perlu kita fokuskan ke depan, apa saja yang menjadi prioritas untuk dipublikasikan," katanya.


"Program-program pemerintah, program-program perguruan tinggi yang memang sifatnya kolaborasi, itu benar-benar bisa terekspos dengan baik dan seragam. Jadi kegiatan ini sebagai sarana berbagi informasi, berbagi ide,  berbagi inovasi di kalangan insan humas di perguruan tinggi," paparnya.


Keberadaan Humas dan Protokoler Vital


Sementara itu, Deputi Rektor Non Akademik Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Deni Mahdiana, S.Kom., MM., M.Kom., menyampaikan, peran humas dan protokoler di sebuah perguruan tinggi sangat vital sekali. Karena selain sebagai komunikasi institusi kepada pihak masyarakat, juga dalam rangka menyampaikan capaian-capaian atau citra positif perguan tinggi kepada masyarakat.


"Acara ini juga sebagai ajang untuk saling berbagi praktik baik menurut saya. Jadi kampus-kampus akan berbagi praktek baik kepada kampus-kampus yang tentunya mungkin saat ini hadir tapi belum dimaksimalkan peran humas dan protokolernya," imbuhnya.


"Apalagi dihadirkan pembicara dari kementerian. Harapannya adalah, ada sebuah knowledge yang standar terkait dengan bagaimana sih humas atau protokolernya di sebuah pergunaan tinggi ini berperan," lanjutnya.


Lebih jauh, Dosen yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Provinsi DK Jakarta periode 2025–2029, ini menyampaikan, perguruan tinggi harus bersinergi dengan lembaga kementerian di level atasnya. 


"Jangan sampai nanti apa yang dilakukan oleh pergunaan tinggi tidak selaras dengan apa yang diarahkan kebijakan dari mulai level LLDIKTI sampai ke kementerian. Jadi acara ini menurut saya acara yang sangat penting untuk bisa berbagi dan berkolaborasi. Walaupun yang diundang hari ini adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS),  saat ini tidak ada lagi silah persaingan. Tapi yang terjadi adalah kita harus berkolaborasi untuk membangun bersama menuju kampus yang lebih baik ke depan dengan semangat saling berkolaborasi," pungkasnya.