Notification

×

Iklan

Iklan

Ngabuburit ala Anak Desa di Cianjur, Mengingat Tuhan dengan Peninggalan Sejarah

Selasa, 19 Maret 2024 | 23:14 WIB Last Updated 2024-03-19T16:14:21Z

Anak Desa di Cianjur Jawa Barat, punya cara sendiri dalam menyambut berbuka puasa (ngabuburit)/Ist/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, CIANJUR - Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan saat menunggu waktu berbuka puasa, antara lain, membaca Al-Qur'an atau buku-buku Islami untuk meningkatkan spiritualitas, berzikir dan berdoa untuk memperkuat hubungan dengan Allah, menyediakan makanan untuk berbuka dan mempersiapkan hidangan, berbagi pengalaman atau cerita dengan keluarga dan teman-teman, atau berjalan-jalan, dan kegiatan lainnya.


Sejumlah anak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Senin (18/3) sore, mengisi waktu luang menunggu bedug buka puasa dengan berjalan-jalan di Situs Megalitikum Gunung Padang sambil melantunkan shalawat nabi. 


Mereka tampak kompak melantunkan shalawat sambil duduk di antara batu-batuan Situs Gunung Padang yang terdiri dari berbagai batuan columnar jointing berupa batuan andesit, batuan basal, dan batuan granit. 


Suara merdu yang keluar dari mulut mereka ketika bernyanyi, telah membawa kesegaran dan keceriaan suasana sore itu di teras pertama punden berundak Gunung Padang. Itu adalah simfoni yang mengalir lembut, mengisi ruang dengan kehangatan dan kebahagiaan di situs tertua tempat peradaban pertama dunia hasil karya nenek moyang bangsa Indonesia.


Gunung Padang adalah sebuah situs megalitikum yang terletak di Cianjur, Jawa Barat. Situs ini terkenal karena struktur megalitiknya yang unik, termasuk teras-teras batu dan kolom-kolom batu yang tersebar di area tersebut. Situs ini telah menarik perhatian para arkeolog dan sejarawan karena di duga struktur tersebut merupakan situs tertua di dunia. 


Usia dari situs Gunung Padang masih menjadi subjek perdebatan di kalangan para ahli. Penelitian terbaru menggunakan metode geofisika dan penanggalan karbon telah menghasilkan perkiraan usia yang bervariasi, mulai dari ribuan tahun hingga puluhan ribu tahun. 


Beberapa penelitian menyatakan situs ini mungkin memiliki usia lebih dari 20.000 tahun, sementara yang lain berpendapat bahwa struktur megalitik tersebut mungkin lebih muda, berkisar antara 4.000 hingga 6.000 tahun. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan usia sebenarnya dari situs Gunung Padang.