Notification

×

Iklan

Iklan

Pakar UGM: Pendidikan Wanita Indonesia Meningkat Luar Biasa

Rabu, 03 Mei 2023 | 13:04 WIB Last Updated 2023-05-03T06:04:39Z

Pakar Tenaga Kerja Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Tadjudin Nur Effendi/Istimewa


AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Di tengah persaingan tenaga kerja di era persaingan global, Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kerja Indonesia tentu menjadi sorotan. Di tengah isu merebaknya tenaga kerja asing yang membajiri tanah air, bagaimana tenaga kerja local menjawab tantangan tersebut, khususnya dapat bersaing negerinya sendiri.


Pakar Tenaga Kerja Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Tadjudin Nur Effendi, menjelaskan berbicara soal SDM tenaga kerja yang dimiliki oleh Indonesia saat ini dapat dikatakan masih belum cukup mampu menghadapi persaingan global. 


“Kalau berbicara tentang keseluruhan tenaga kerja, saya ingin mengatakan belum. Karena, pendidikan angkatan kerja kita itu mayoritas SMP,” ujar Tadjudin, menjawab pertanyaan redaksi akuratnews.id, dalam diskusi UU Ciptaker, di FMB9, Selasa (2/5). 


Namun demikian, Tadjudin memaparkan, jika dipilah dengan umur atau milenial, kaum milenial yang dimiliki Negara ini mampu bersaing, yang mana saat ini kaum milenial Indonesia sudah masuk ke pasar dunia dalam berbagai macam bidang. 


“Tapi kan harus, kalau dalam bahasa statistiknya harus di Cross, jangan di uyah-uyah, seakan seluruh bangsa Indonesia ini tidak mampu bersaing. Kita juga harus melihat perkembangan pendidikan kita itu baru berjalan 20 30 tahun. Maka generasi-generasi ini yang dikatakan sebagai generasi milenial sudah menembus pasar-pasar dunia,” paparnya.


Lebih jauh dia mengaskan, kalau ingin mengatakan persaingan dengan lapangan kerja, harus dilihat adalah generasi mudanya.


“Dan itu Indonesia menurut hemat saya banyak yang sudah masuk ke pasar kerja internasional dan penguasan teknologi luar biasa dan itu harus kita dorong dengan pelatihan-pelatihan yang lebih banyak lagi, agar mereka tentunya mendapat manfaat untuk mendorong kemajuan-kemajuan Indonesia. Dan kita bisa melihat di medsos itu anak-anak generasi muda umur 18-19 tahun, sudah masuk ke pasar dunia dan itu mereka sudah bisa berbicara dengan tenaga-tenaga kerja dari mancanegara,” paparnya.


“Saya tidak mau mengatakan bahwa pendidikan tenaga kerja kita itu rendah. Pada umumnya yang mana pendidikannya saat ini sudah meningkat cukup luar biasa terutama dari wanitanya. Tingkat pendidikan (wanita Indonesia) mengalami peningkatan yang cukup besar selama 20-30 dekade. Potensinya besar, tinggal kita mendorong memberikan keleluasaan kepada mereka untuk masuk ke pasar atau bersaing di pasar kerja internasional,” pungkasnya.