Ilustrasi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, terkait ujaran dana mencurigakan 300T di Kementerian Keuangan./twitter-istimewa
AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Ungkapan Mahfud MD yang menggemparkan public terkait dana mencurigakan di Kementerian Keuangan (Kemankeu) terus bergulir. Ujaran Mahfud MD yang juga merupakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), akhirnya mengundang DPR untuk berencana memanggilnya dalam rangka memberikan klarifikasi apa yang telah disampaikan ke public tersebut.
Terkait dengan wacana memanggil Mahfud MD, dalam rapat kerja (raker) Komisi III, Mahfud MD bereaksi siap memenuhi undangan DPR tersebut.
“Alhamdulillah, sy sdh tiba kembali di Jkt stlh pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne. Sy siap memenuhi undangan DPR utk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang 300T di Kemenkeu,” ujar Mahfud, dilansir dalam akun twitternya, @mohmahfudmd.
Mahfud juga menilai, apa yang telah disampaikannya akan lebih fair dibuka di ranah legislative.
“Masalah ini memang lbh fair dibuka di DPR. Sy tdk bercanda ttg ini,” lanjutnya.
Dalam tweet-nya yang lain Mahfud manegaskan, dirinya dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tidak mengubah statement yang sudah disampaikannya, terkait keuangan di Kemenkeu sejak 2009.
”Sy dan PPATK tdk mengubah statement bhw sejak tahun 2009 PPATK tlh menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu ttg dugaan pencucian uang sekitar 300T. Sy siap dgn data otentik yg akan ditunjukkan kpd DPR. Senin sy standby, menunggu undangan,” katanya.
Diketahui, Komisi III DPR RI akan raker dengan Menko Polhukam Mahfud Md dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pekan depan. Raker tersebut menindaklanjuti narasi kejanggalan transaksi Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dari agenda Komisi III yang sudah diinformasikan, raker bersama Menko Polhukam dan Kepala PPATK dijadwalkan Senin (20/3/2023) pukul 14.00 WIB. Rencananya rapat bakal dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
