Notification

×

Iklan

Iklan

Garam Berton-ton Ditebar di Langit Jabodetabek

Kamis, 29 Desember 2022 | 09:01 WIB Last Updated 2022-12-29T02:01:33Z

Pesawat TNI AU saat terbang di atas langit Jakarta di atas awan hujan/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) hingga awal tahun 2022 cuaca di tanah air, khususnya di wilayah Jabodetabek mengalami intensitas hujan yang cukup tinggi. Bahkan dalam beberapa hari ke belakang, isu akan adanya badai dahsyat sempat tersebar di jagat media.

Pemerintah dalam hal ini TNI AU menerbangkan pesawat-pesawat miliknya untuk menabur garam di langit Jabodetabek. Penaburan garam di atas awan hujan, guna mencegah hujan yang akan berimbas kepada banjir dan cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi jelang tahun baru 2023.

Langkah strategis yang diambil oleh TNI AU, merupakan sinergitas antar lembaga Negara untuk menghinbdari sesuatu yang tidak diinginkan, yang mana diketahui prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrem bakal terjadi sampai 2 Januari 2023.

TNI AU bersinergi dengan BMKG, BRIN, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

 

Koordinator Laboratorium Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BRIN, Budi Harsoyo menjelaskan, metode ini digunakan untuk mencegah banjir Jakarta dan cuaca ekstrem di wilayah sekitarnya.

 

"Strategi yang akan kami lakukan, mengamankan pantura Jabar-Jakarta. Kita mencegat awan-awan yang terpantau dari radar BMKG masuk ke Jakarta dan pantura," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Rabu 28 Desember 2022.

 

"Kita jatuhkan lebih awal. Kalau enggak disemai maka akan jatuh di Jakarta," katanya.

 

Dia juga menyebutkan, pihak TNU mengirimkan 2 pesawat Casa dan berhasil mengurangi intensitas hujan.

 

Sudah ada 6 sorti penerbangan, kata dia, dan bakal bertambah tergantung kebutuhan untuk antisipasi cuaca ekstrem nantinya.

 

"Kita didukung 2 pesawat Casa dari Skadron 4 Malang," kata Budi Harsoyo.

 

"Sejak hari Senin, wilayah Pantura berhasil disterilkan dari hujan. Kita tidak bisa menghilangkan tapi bisa mengurangi intensitas," ujarnya.

 

"1x sorti penyemaian kapasitas angkutnya 800kg. Hari ini 6 kali sorti, tapi menyesuaikan. Kalau pesawat tipe CN 2,4 ton," katanya.

 

TMC yang disebarkan di atas awan hujan diinformasikan dapat bertahan menjaga cuaca ekstrem antara 10 hingga 11 jam.